» » Perbedaan Sistim Proporsional Tertutup dan Terbuka Dalam Pemilu


ReadaksiManado.Com
-- Pemilihan umum (pemilu) dengan sistem proporsional tertutup tengah menjadi pembicaraan publik. Namun, apa itu sistem proporsional tertutup?

Gagasan untuk menyelenggarakan pemilu dengan sistem proporsional tertutup mencuat di publik karena sejumlah pihak melayangkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Gugatan itu berupa permintaan agar MK mengubah sistem pemilu di Indonesia pada tahun depan, yaitu dari terbuka menjadi tertutup.

Sistem proporsional terbuka adalah sistem pemilihan yang memungkinkan rakyat untuk memilih beberapa wakil rakyat di suatu daerah pemilihan (dapil) yang merupakan anggota partai politik.

Sistem ini telah digunakan oleh Indonesia pada pemilu sebelumnya.

Sementara sistem proporsional tertutup adalah sistem pemilihan yang memungkinkan rakyat untuk memilih partai, sehingga tak bisa memilih wakil rakyat secara personal.

Berikut penjelasan lengkap mengenai sistem proporsional tertutup seperti dirangkum dari berbagai sumber Senin 5/6/2023.

Pengertian Sistem Proporsional Tertutup dan Terbuka
Menurut Buku Pemilu Dalam Transisi Demokrasi Indonesia: Catatan Isu dan Kontroversi (2018) oleh Januari Sihotang, 

sistem proporsional tertutup adalah sistem pemilihan di mana rakyat hanya memilih partai.Dengan begitu, wakil rakyat terpilih nantinya ditetapkan oleh partai politik berdasarkan nomor urut.

Sistem proporsional terbuka adalah sistem perwakilan proporsional yang memungkinkan pemilih untuk turut serta dalam proses penentuan urutan calon partai yang akan dipilih.

Perbedaan Sistem Proporsional Terbuka dan Tertutup
Berikut beberapa perbedaan antara sistem proporsional terbuka dan tertutup dikutip dari Buku Hukum Pemilu di Indonesia (2023) oleh Abdul Hakam Sholahuddin dkk..

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Proporsional Terbuka dan Tertutup
Setelah mengetahui apa itu sistem proporsional tertutup dan perbedaannya dengan sistem proporsional terbuka, berikut kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Kelebihan sistem proporsional terbuka:
  • Rakyat atau pemilih dapat langsung memilih wakilnya yang akan duduk di parlemen untuk dapat mewakili aspirasinya.
  • Merupakan kemajuan dalam berdemokrasi.
  • Partisipasi dan kendali masyarakat meningkat, sehingga dapat mendorong peningkatan kinerja partai dan parlemen.
  • Mendorong kandidat bersaing dalam memobilisasi dukungan massa untuk kemenangan.
Kekurangan sistem proporsional terbuka:
  • Melahirkan wakil rakyat yang belu teruji dan sebagian bukan kader terbaik pada suatu partai karena secara realitasnya rakyat atau pemilih mengabaikan kapasitas atau hanya memilih yang bermodal atau berduit.
  • Persaingan kurang sehat antarcalon legislatif dalam satu partai.
  • Peluang terjadinya politik uang sangat tinggi.
  • Perhitungan hasil suara rumit.
  • Sulit menegakkan kuota gender dan etnis.
  • Biaya pemilu menjadi sangat besar.
Kelebihan sistem proporsional tertutup:
  • Memperkuat partai politik dan memberikan kesempatan besar pada kader yang potensial.
  • Menekan potensi politik uang.
  • Mempermudah dalam memenuhi kuota perempuan atau etnis yang dianggap minoritas.
  • Biaya pemilu menjadi murah.
Kekurangan sistem proporsional tertutup:
  • Menutup kanal partisipasi publik yang lebih besar karena masyarakat tidak memilih calon legislatif.
  • Berpotensi sebagai kemunduran demokrasi.
  • Berpotensi menguatkan oligarki di internal partai politik.
  • Berpotensi dilakukannya politik uang di internal partai politik dalam menentukan nomor urut calon.
Itulah penjelasan mengenai apa itu sistem proporsional tertutup. Semoga bermanfaat dan selamat belajar!**(003)

Admin RMC 6/07/2023

Penulis: Admin RMC

RedaksiManado.Com : Situs Media Online yang menyajikan berita secara umum baik Internasional, Nasional dan Khususnya di Sulawesi Utara
«
Berikutnya
Posting Lebih Baru
»
Sebelumnya
Posting Lama

Tidak ada komentar: