Info akurat yang diterima media ini membeberkan bahwa untuk membiayai nonton bareng tersebut, sejumlah media diminta memasang advertorial. Dan, media yang memasang advertorial sama sekali tidak memperoleh bayaran, dikarenakan dananya untuk membiayai noreng tersebut. Kontan saja media yang ditawarkan seperti itu menolak.
‘’Saya ditawarkan oleh oknum pegawai yang sehari-harinya menangani media di Diskominfo untuk memasang advertorial. Awalnya, merasa senang karena ditawarkan memasang advertorial, dengan kompensasi mendapat bayaran dari pemasangan advetorial tersebut, tapi dalam pembicaraan kami tidak akan memperoleh sepeser pun,"aku salah seorang wartawan yang meminta namanya tidak ditulis.
Sama halnya dengan wartawan media lainnya yang ditawarkan memasang advertorial. Tapi, karena tidak disepakati akhirnya batal untuk memasang advertorial tersebut.
‘’Mungkin saja mereka memilih media lain yang mau memasang advertorial tanpa dibayar demi nonton bareng final Piala Dunia,’’ tambah wartawan tersebut.
Seperti diketahui, dana yang dianggarkan Kominfo Tomohon untuk media di tahun 2022 berada pada kisaran 2,863 milliar. Jumlah tersebut diperuntukkan bagi 80 media. Namun dalam penerapannya hanya diberlakukan kepada 54 media saja. Alasannya anggaran tidak mencukupi, nah?.
Saat dikonfirmasi hingga berita ini dibuat, Kepala Diskominfo Kota Tomohon Royke A Roeroe SP MAP tidak mau memberikan penjelasan. Berkali-kali diminta tidak ada respons. Begitu juga dengan staf yang menangani media di Diskominfo yang meminta pemasangan advetorial untuk pembiayaan nonton bareng, tidak mau memberikan penjelasan.
Diketahui bersama bahwa dana APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) diarahkan untuk membuka lapangan pekerjaan, mengurangi pengangguran, dan pemborosan sumber daya. APBD juga difungsikan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi perekonomian daerah.**(abd)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar