RedaksiManado.Com -- Pembuluh darah yang pecah di otak atau akrab disebut dengan stroke adalah salah satu penyakit yang paling mematikan di dunia. Stroke terjadi ketika aliran darah ke bagian otak terputus, sehingga otak tidak memperoleh oksigen maupun nutrisi yang dibutuhkan. Hal ini mampu mengakibatkan kerusakan otak yang terjadi secara permanen hingga berpotensi menyebabkan kematian.
Stroke terbagi menjadi dua jenis, yaitu stroke iskemik yang terjadi ketika pembuluh darah tersumbat dan stroke hemoragik yang terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah dan mengakibatkan pendarahan.
Pada dasarnya, penyebab stroke terbagi menjadi dua, pertama adanya gumpalan darah pada pembuluh darah di otak, kedua pecahnya pembuluh darah di otak. Pembuluh darah yang menyempit dan pembuluh darah yang pecah terjadi karena beberapa faktor, seperti tekanan darah tinggi, konsumsi obat pengencer darah, aneurisma otak dan trauma otak. Kedua jenis stroke ini memiliki variasi yang berbeda dalam tingkat keparahan serta memerlukan penanganan yang berbeda pula.
Pecah pembuluh darah di otak termasuk salah satu kondisi medis yang serius dan perlu mendapatkan perhatian cepat.Sayangnya, gejala awal pecah pembuluh darah di otak kerap kali disepelekan. Tanda-tanda yang muncul mirip dengan keluhan-keluhan ringan yang dialami sehari-hari.
"Banyak orang yang tidak sadar kalau ada masalah yang berpotensi [menandakan] pembuluh darah pecah," ujar dosen Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Andrianto melalui laman resminya.
Pecahnya pembuluh darah akan mengganggu suplai oksigen ke otak. Hal ini bisa membuat orang yang mengalaminya tak sadarkan diri, hingga yang paling fatal berujung kematian.
Ada beberapa kondisi yang bisa memicu pecahnya pembuluh darah. Salah satu penyebab pembuluh darah pecah yang paling umum adalah tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Tekanan darah tinggi bisa menyebabkan penebalan pada otot dinding pembuluh darah. Jika dibiarkan, penebalan ini akan diikuti oleh pelebaran dinding pembuluh darah.
Akibatnya, pembuluh darah menjadi tipis dan kekuatannya dalam menahan tekanan darah pun berkurang. Kondisi inilah yang menyebabkan pembuluh darah pecah.
Penyebab kedua adalah kelainan pembuluh darah yang disebut aneurisma. Kelainan satu ini menyebabkan penipisan dinding pembuluh darah.
Gejala awal pecah pembuluh darah di otak
Ada beberapa gejala awal pecah pembuluh darah di otak yang perlu diwaspadai. Berikut di antaranya.
1. Sakit kepala
Sakit kepala bisa terjadi karena banyak faktor, seperti kelelahan, kurang tidur, hingga stres. Namun Anda juga perlu waspada, karena sakit kepala juga bisa menandakan kondisi serius.
Keluhan sakit kepala biasanya terjadi berulang. Rasa sakitnya juga bisa meningkat dari waktu ke waktu. Jika diobati pun, sakit kepala tak akan membaik.
2. Mual dan muntah
Sama seperti sakit kepala, rasa mual atau keinginan untuk muntah bisa terjadi karena berbagai hal. Mual utamanya akan berkaitan dengan masalah di saluran pencernaan.
Namun, mual juga bisa berkaitan dengan pembuluh darah yang pecah.
Pada kasus pecah pembuluh darah, mual biasanya akan muncul seiring intensitas sakit kepala yang meningkat. Saat tekanan di kepala semakin meningkat, seseorang biasanya akan mengalami mual hingga muntah.
3. Vertigo
Vertigo adalah kondisi yang membuat seseorang merasa pusing bahkan terasa seperti berputar. Tak jarang kondisi ini membuat orang yang mengalaminya kehilangan keseimbangan.
Ada banyak hal yang menyebabkan vertigo. Semua penyebab vertigo memang berhubungan dengan organ-organ yang ada di kepala, termasuk otak. Vertigo bisa jadi salah satu tanda pecahnya pembuluh darah di otak.
4. Sulit mengucapkan kata-kata
Pecahnya pembuluh darah juga bisa dilihat dari kemampuan bicara seseorang yang menurun. Biasanya, orang yang mengalami pecah pembuluh darah bisa kesulitan dalam mengucapkan kata-kata.
Demikian beberapa gejala awal pecah pembuluh darah di otak. Waspadai berbagai tanda di atas, apalagi jika Anda memiliki riwayat hipertensi.**(08)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar