RedaksiManado.Com -- Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) memberikan julukan kepada seluruh mantan Presiden Indonesia yang pernah menjabat. Mulai dari Sukarno hingga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Kemensetneg mengunggah berbagai julukan lewat akun media sosial Twitter resmi Setneg @KemensetnegRI pada Minggu kemarin (17/4). Berikut julukan mantan presiden RI mulai dari Sukarno hingga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang diunggah di akun Setneg.
Sukarno, Bapak Proklamasi
Presiden pertama RI mendapat julukan Bapak Proklamator karena memiliki kontribusi besar membacakan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.
Proklamasi merupakan momen penting bagi Indonesia ketika lahir sebagai negara yang berdaulat dan Sukarno adalah aktor utama dari momen tersebut.
Bersama Mohammad Hatta, Sukarno menandatangani naskah proklamasi atas nama Bangsa Indonesia.
Soeharto, Bapak Pembangunan
Soeharto mendapatkan julukan sebagai Bapak Pembangunan. Julukan ini diberikan tak lepas andil jenderal besar itu memprakarsai program pembangunan ekonomi (Repelita) sebagai prioritas utama selama masa jabatannya.
Pembangunan disebutbdilakukan secara bertahap dan terencana. Tak cuma di perkotaan, pedesaan pun turut merasakan pembangunan yang dilakukan era kepemimpinan Presiden Soeharto.
Bapak Pembangunan sudah lama disematkan pada presiden kedua ini sejak ia masih memimpin.
BJ Habibie, Bapak Teknologi
Julukan tersebut disematkan kepada Presiden BJ Habibie lantaran kecerdasannya di bidang teknologi dan industri penerbangan. Bahkan, pesawat N250 Gatotkaca yang menjadi pesawat pertama buatan Indonesia merupakan hasil gagasannya.
Sebagai insinyur, Habibie mengawali kiprahnya di Jerman sebelum dipanggil pulang oleh pemerintah. Ia pernah menduduki jabatan Menteri Riset dan Teknologi sebelum diangkat menjadi Wakil Presiden.
Mundurnya Soeharto dari tampuk kepemimpinan membuat Habibie naik jabatan menjadi Presiden di akhir era orde baru.
Abdurrahman Wahid, Bapak Pluralisme
Pria yang kerap disapa Gus Dur tersebut mendapatkan julukan Bapak Pluralisme karena memberikan gagasan-gagasan universal. Mantan Ketum PBNU itu berkontribusi besar dalam penghormatan terhadap perbedaan sebagai bangsa yang beragam. Dia pun lantang dalam membela kaum minoritas.
"Salah satu buktinya adalah pencabutan peraturan yang melarang kegiatan adat warga Tionghoa secara terbuka seperti perayaan Imlek," cuit Setneg, dikutip Minggu (17/4).
Megawati, Ibu Penegak Konstitusi
Megawati merupakan sosok presiden pertama perempuan yang dimiliki RI. Setneg memberikan julukan kepada Megawati Ibu Penegak Konstitusi.
Julukan itu diberikan karena Megawati dinilai berjasa dalam mencetuskan berdirinya KPK dan menyiapkan sistem pemilu secara langsung pertama kali.
"Di mana masyarakat dapat memilih langsung presiden dan wakil presiden, di samping memilih calon legislatif," ujarnya.
SBY, Bapak Perdamaian
Terakhir, SBY mendapatkan julukan Bapak Perdamaian. Hal ini disebabkan selama dirinya menjabat, Indonesia banyak berpartisipasi dalam misi perdamaian, baik di tingkat nasional maupun internasional.
"Seperti Perjanjian Perdamaian Aceh melalui Nota Kesepahaman Helsinki, membangun Pusat Perdamaian dan Keamanan atau Indonesia Peace and Security Center (IPSC)," mengutip akun Twitter @setneg.**(Cn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar