"Sungai darah dan air mata mengalir di Ukraina. Ini bukan hanya operasi militer tetapi perang yang menabur kematian, kehancuran dan kesengsaraan," kata paus kepada orang banyak yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus, Roma, Minggu (6/3), dikutip dari AFP.
Moskow menggambarkan perang itu sebagai "operasi militer khusus".
Paus yang dilantik sejak 13 Maret 2013 mengatakan kebutuhan akan bantuan ke Ukraina "bertumbuh secara dramatis setiap jam" karena jumlah korban dan pengungsi melonjak.
Dia mengeluarkan "imbauan sepenuh hati agar koridor kemanusiaan benar-benar diamankan agar bantuan dijamin dan akses difasilitasi ke daerah yang terkepung".
"Saya mohon agar serangan bersenjata dihentikan dan negosiasi -- dan akal sehat -- menang. Dan hukum internasional dihormati sekali lagi," ujar Paus yang berasal dari Argentina Ini
Paus yang bernama lahir Jorge Mario Bergoglio telah berulang kali menyerukan diakhirinya perang dan telah mengirim dua kardinal ke Ukraina.
Paus Ke 266 ini berterima kasih kepada orang-orang yang menerima pengungsi Ukraina, serta jurnalis yang "mempertaruhkan hidup mereka untuk memberikan informasi", dengan mengatakan pekerjaan mereka "memungkinkan kita untuk menilai kekejaman perang".
Jumlah pengungsi dari Ukraina diperkirakan mencapai 1,5 juta pada hari Minggu (6/3), atau hari ke-11 semenjak Rusia mulai menginvasi negara itu. Pemerintah Ukraina kini mendesak negara-negara Barat untuk membantu mereka dengan menambah lebih banyak sanksi dan pasokan senjata. ***(Cn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar