» » » "Rembuk Stunting" Upaya Nyata Pemkab Minahasa Mewujudkan Indonesia Emas 2045


Minahasa, RMC  Sebagai bentuk nyata dari mengatasi stunting dilaksanakan Pertemuan Penguatan Strategi Konvergensi Penanggulangan dan Pencegahan Stunting (Rembuk Stunting), di Kabupaten Minahasa, Rabu (16/03) sore, bertempat di Hotel Quality Manado, yang kegiatannya dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Minahasa Frits Robert Muntu SSos.

Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua DPRD Minahasa yang diwakili oleh Herson Walukouw SH dan Assisten II Bidang Pemerintahan dan Kesra Sekdakab sekaligus Plt Kepala Dinas Kesehatan Minahasa Drs Riviva Maringka MSi.

Sekda Muntu dalam sambutan mewakili Bupati Minahasa Dr Ir Royke Octavian Roring MSi dan Wakil Bupati Dr (HC) Robby Dondokambey SSi MM mengatakan, pihaknya mengapresiasi pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai oleh Dinas Kesehatan ini, mengingat persoalan Stunting bukan hanya di masa sekarang tetapi menyangkut masa depan generasi penerus.

Menurutnya, Rembuk Stunting ini berupa pemaparan data sasaran dan layanan, permasalahan stunting dan analisis penyebabnya, pembahasan dan penyepakatan usulan program intervensi gizi spesifik dan sensitif yang disusun dalam bentuk FGD.

“Saya sangat mengapresiasi kerja keras yang telah dilakukan dalam upaya penurunan Stunting di Kabupaten Minahasa, karena dari survei pemantauan status gizi prevelensi Stunting tahun 2016, di Kabupaten Minahasa memperoleh angka 24% kemudian tahun 2017 naik menjadi 37,6% dan tahun 2018 turun menjadi 20,12%, kemudian survei status gizi Balita tahun 2019 prevalensi Stunting turun menjadi 15,8%, selanjutnya tahun 2020 menjadi 3,21% dan tahun 2021 diperoleh angka 1,26%,” terang Muntu.

Ditambahkannya, tujuan analisis situasi untuk memberikan informasi bagi keputusan strategis dalam hal Memprioritaskan alokasi sumber daya yang dikelola bagi peningkatan cakupan layanan pada intervensi gizi prioritas, memprioritaskan upaya perbaikan manajemen layanan bagi peningkatan akses rumah tangga 1.000 HPK secara simultan terhadap intervensi gizi prioritas, serta meningkatkan efektivitas sistem manajemen data untuk menunjang keputusan alokasi program dan lokasi fokus.

“Saya berharap, untuk upaya penurunan stunting ini ada dukungan dari semua pihak, baik pemerintah, swasta, perguruan tinggi maupun masyarakat, melalui intervensi spesifik maupun sensitif, sehingga upaya dalam rangka menyongsong bonus demografi 2030-2040 dan mewujudkan Indonesia emas di tahun 2045 nantinya dapat terwujud,” pungkasnya.

Kemudian, penandatanganan Komitmen Bersama percepatan penurunan Stunting di ditandatangani oleh Kepala Bapelitbang Philip Siwi SE, Kepala Dinas Sosial dr Maya Rambitan MKes, Kepala Dinas PUPR Silvanus Teddy Lumintang ST, Kepala Dinas Kominfo Agustivo Tumundo SE MSi, Plt Kepala Dinas Pendidikan Hansje Wuwungan MPd, Plt Kepala Dinas PPKB Syultje Panambunan SE MAP dan para Camat se-Kabupaten Minahasa, yang turut dihadiri oleh Sekretaris Dinas Kesehatan dr Gabby Doaly MKes, Kepala Bidang Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Juniani Mogot Amd Farm, Kabid Sumber Daya Kesehatan Dinkes Meity Runtunuwu SKep dan jajaran terkait lainnya.

Sehari sebelumnya, pada Selasa, 15 Maret 2022, Sekdakab Frits Robert Muntu juga telah membuka Pertemuan Analisa Pelaksanaan Kovergensi Stunting, yang turut dihadiri oleh Team Leader Iney Kementerian Dalam Negeri Regional V Makassar Sam Patoro Larobu SH MH, Asisten I sekaligus Plt Kadis Kesehatan Drs Riviva Maringka MSi, para Kepala OPD terkait dan para Kepala Puskesmas se-Kabupaten Minahasa.***(Adi)

Admin RMC , 3/17/2022

Penulis: Admin RMC

RedaksiManado.Com : Situs Media Online yang menyajikan berita secara umum baik Internasional, Nasional dan Khususnya di Sulawesi Utara
«
Berikutnya
Posting Lebih Baru
»
Sebelumnya
Posting Lama

Tidak ada komentar: