SULUT, RMC – Polemik antara Yayasan Medika GMIM dan pegawai RSU Bethesda Tomohon, yang diawali pencopotan tiba-tiba dr Ramon Amiman, dr Mario Moningka dan dr Ellaine Wenur sebagai direksi belum berakhir.
Permintaan Pegawai RSU Bethesda terinformasi belum direspon oleh pihak Yayasan Medika GMIM didalamnya Direksi yang baru RSU Bethesda.
Seperti yang terinformasi dari seorang karyawan yang tidak mau mempublikasikan namanya, saat ini keadaan di RS Bethesda sangat memprihatinkan. Dimana dana operasional RSU masih ditahan/ diblokir oleh pihak Yayasan Medika GMIM. Akibat dari hal tersebut, penyediaan makanan yang ada di RSU untuk pasien sangat jauh dari standar pelayanan.
Seperti yang sempat viral di medsos FB pasien hanya diberikan makanan berupa nasi, tahu dan sambal disebabkan bahan makanan yang tersedia sangat terbatas disebabkan hanya bersumber dari sumbangan masyarakat yang di kemas dengan Gerakan Peduli Rumah Sakit (GPRS) Bethesda.
Bukan hanya itu, sumber juga menyebut bahwa gaji pegawai bulan Februari tak kunjung juga dibayarkan, padahal dimasa direksi yang lama setiap tanggal 25 bulan berjalan gaji sudah ada direkening masing-masing pegawai.
“Tapi soal gaji kami pegawai tidak terlalu permasalahkan meskipun memang kami butuh karena sebagian teman teman harus membayar segala macam angsuran. Yang utama makanan untuk pelayanan pasien. Ini sangat memprihatinkan,” Ujar Sumber
Sementara itu, ketua komisi IV DPRD Provinsi Sulawesi Utara, Braien R.L Waworuntu dengan tegas memintakan pihak Yayasan Medika Untuk ‘Buka Mata & Buka Hati’ menyelesaikan permasalahan tersebut.
“Hal ini harus segera di selesaikan oleh pihak Yayasan. Ini dapat mencoreng nama baik Yayasan juga pihak RS yang membawa GMIM dalam namanya,” Tegas Braien yang juga merupakan penatua kaum bapa, senin (07/04) diruang kerjanya.
Tak hanya itu, Politisi Partai NasDem itu juga menuturkan bahwa kita harus kesampingkan dulu ego dan kepentingan masing-masing pihak.
“Yang utama, perhatikan dulu pelayanan di RS Bethesda khususnya makanan untuk pasien, karena itu sangat penting. Berikan makanan bergizi untuk pasien guna percepatan kesembuhan pasien itu sendiri,” Ucap BW.
“Tapi juga di segi pembayaran gaji perawat dan dokter. Bayarlah hak mereka tepat waktu, karena merekalah yang adalah garda terdepan di bidang kesehatan,” Tambahnya.
Aleg Dapil Minahasa-Tomohon itu juga menegaskan bahwa Komisi IV DPRD Sulut tak akan tinggal diam akan masalah ini.
“Kami Komisi IV akan mengambil bagian dan yang terdepan untuk menuntaskan masalah ini,” Tutup Waworuntu. ***(09)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar