SULUT, RMC – Literasi menjadi faktor esensial dalam upaya membangun masyarakat berpengetahuan, inovatif, kreatif dan berkarakter. Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw dalam acara Pengukuhan Bunda Literasi Provinsi, dan Kabupaten/Kota se-Sulut di Aula Mapalus Kantor Gubernur, Selasa, (22/3/2022).
Selain itu, juga digelar Penandatanganan Nota Kesepakatan (MoU) antara Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI dengan Pemerintah Daerah di Sulut, serta Talkshow Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat Provinsi Sulawesi Utara, yang mengangkat tema "Transformasi Perpustakaan untuk Mewujudkan Ekosistem Digital Nasional".
Dalam sambutannya, Wagub Steven Kandouw mengungkapkan bahwa literasi yang kuat mampu mendorong manusia pada kegiatan produktif yang memberi manfaat sosial, ekonomi dan kesejahteraan.
“Literasi ini hubungannya membaca, menulis dan mengarang. Jadi betul, peningkatan SDM parameternya antara lainnya adalah peningkatan indeks literasi,” ujar Wagub.
Wagub menyebut, pemerintah daerah termasuk Pemerintah Provinsi terkadang menomor sekiankan upaya-upaya peningkatan literasi, utamanya masalah perpustakaan dan kearsipan. Padahal menurutnya, ini adalah suatu hal yang sangat penting dan krusial dalam peningkatan SDM.
Untuk itu, lewat Pengukuhan Bunda Literasi dan Penandatanganan MoU, Provinsi Sulut dapat memiliki optimistisme dalam meningkatkan kualitas SDM Sulut kedepannya. Wagub berharap, Bunda Literasi dapat menjalankan peran secara optimal sehingga indeks literasi di Bumi Nyiur Melambai dapat ditingkatkan.
“Makanya ibu-ibu Ketua PKK di provinsi dan kabupaten/kota diangkat sebagai Bunda Literasi. Melalui pola ini, diharapkan penetrasi kepada masyarakat, upaya-upaya peningkatan literasi kita lebih efektif,” terangnya.
Dirinya menjelaskan, keberadaan PKK baik di provinsi maupun kabupaten/kota harus dimanfaatkan dalam upaya peningkatan literasi di daerah, mengingat sedikitnya anggaran yang disiapkan terkait literasi.
“Karena anggaran yang di diplotkan kepala-kepala daerahnya kecil, bisa melibatkan PKK. Pasti nanti semuanya akan dijaring, jadi kegiatan-kegiatan PKK termasuk di SKPD akan kita formulasikan untuk peningkatan literasi,” katanya.
“Jadi, pelantikan Bunda Literasi ini adalah momentum kita semua untuk aware, bagaimana pentingnya literasi. Walaupun berada dalam situasi pandemi covid 19, kalau literasi kita bagus, anak bangsa bisa mengeksplor dunia, termasuk kita-kita semua dalam rangka meningkatkan SDM kita,” tandasnya.
Sementara itu, hadir Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Perpusnas Ofy Sofiana, yang mengukuhkan para Ketua TP-PKK tingkat provinsi dan kabupaten/kota se-Sulut sebagai Bunda Literasi, termasuk Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan sebagai Bunda Literasi Provinsi Sulut.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Anggota Komisi X DPR RI Vanda Sarundajang, Sekdaprov Sulut Asiano Gamy Kawatu, sejumlah Kepala Daerah se-Sulut, para Kepala PD lingkup Pemprov Sulut, serta para civitas, akademisi, guru dan tenaga perpustakaan. ***(R).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar