RMC, TOMOHON - Dalam Perayaan Hari Pers Nasional (HPN) 2022 di Sulawesi Utara (Sulut) dan memperingati hari ulang tahun Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) ke 76. Pengurus PWI provinsi yang dipimpin langsung oleh ketua Drs Vocke Lontaan melaksanakan Ziarah kesalah satu wartawan senior yang namanya telah mendunia dengan nama lahir Ong Gooh Mo atau lebih di kenal dengan nama Freddy Roeroe (FR), Jumat 18 Februari 2022 bertempat di pekuburan keluarga Roeroe Kelurahan Kakaskasen, Kecamatan Tomohon Utara.
Menurut Vocke "kegiatan ziarah ini sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan kami pengurus PWI Sulut periode 2021-2026 kepada para pendahulu baik itu wartawan maupun tokoh-tokoh pers yang sudah mendahului kita agar kedepannya integritas, idealisme bahkan semangat mereka bisa menjadi teladan bagi wartawan- wartawan muda saat ini"
"Freddy Roeroe salah satu teman bahkan senior saya yang banyak memberikan keteladanan dalam bertindak sebagai seorang wartawan sehingga saya bisa seperti saat ini. sebagai seorang pejuang pena yang tangguh semangat dan kerberanian bahkan idealismenya tak pernah pudar dalam segala medan peliputan kami pernah bersama disaat zaman masih belum seperti saat ini dan banyak pelajaran yang saya ambil dari beliau" ujar wartawan Media Indonesia ini
Kegiatan ziarah ini diawali dengan peletakan karangan bunga yang dilanjutkan dengan doa dalam bentuk mengheningkan cipta dan dikuti sejumlah pengurus harian PWI Sulut yakni, Wakil Ketua Jimmy Endey, Adrian S, Donald Kuhon, S Sos, Fernando Lumanau, Sekretaris PWI Sulut Merson Simbolon M.Si, Wakil Sekretaris Fanny Waworundeng, Bendahara Dr Pdt Margaretha Feybe Lumanauw S.Th, serta didampingi sekretaris PWI Tomohon Terry Wagiu.
Kenapa Seorang Legenda Pejuang Pena?
- Nama : Freddy Roeroe (Nama Lahir Ong Gooh Mo)
- Tanggal Lahir 4 April 1947
- Anak bungsu dari dua bersaudara.
- Ibu : Stien Roroe (almarhumah)
- Ayah : Ong Cheng Kang (almarhum)
- Isteri : Charlotje Rompas pada 14 Agustus 1971 dan dikaruniai 3 orang anak : Deddy, Cristina dan Liberty
Riwayat Pendidikan :
- Sekolah Dasar di Tomohon
- Sekolah Menengah Pertama di Ranotana Manado
- Sekolah MenengahAtas di Manado
- Fakultas Ekonomi Unsrat Manado
Riwayat Pekerjaan :
- Karyawan PT Nasional Gobel di Jakarta tahun 1972-1973
- Mendirikan Perusahaan PT Marturia dan PT Goni Roeroe tahun 1974.
- Wartawan Obor Pancasila di Manado tahun 1978-1981
- Penulis Lepas Harian Sinar Harapan 1978-1979
- Wartawan Harian Kompas tahun 1983 – 2007.
- Selama bekerja di Harian Kompas pernah bertugas sebagai Koresponden di Manado dan Surabaya, Kepala Biro di Makassar, Kepala Biro di Batam, dan Redaktur Daerah di Jakarta.
- Selama bekerja di Harian Kompas tiga kali dipercayakan melakukan liputan khusus Sidang Umum MPR.
- Tahun 1997 dipercayakan melakukan liputan investigasi masuk ke Wilayah Konflik yang dikuasai kelompok Moro di Mindanao Filipinan Selatan dan mewawancarai pemimpin Moro, Nurmi Suari dan mewawancarai Walikota Davao Rodrigo Duterte (sekarang Presiden Filipina)
- Tahun 1994 – 1997 dua kali melintas daerah perbatasan Indonesia-Filipina melalui Jalur Border Crossing Agreement (BCA) dengan perahu tradisional.
- Ditugaskan Harian Kompas melakukan liputan di berbagai negara, tercatat telah mengunjungi 12 Negara di Eropa, Asia, dan Amerika.
Satu hal juga yang tak kalah pentingnya adalah pesan terakhir FR sebelum meninggal pada 10 Mei 2019 seperti dilansir dari tulisan Dolly RD Kaunang FREDDY ROEROE, “Ahli Sejarah”, “Ahli Ekonomi”, “Ahli Strategi”, “Penguji Doktor”, “Motivator”, bahkan Passah bilang “Om Edi Dosen Visioner”. Makin panjang edifikasi yang diberikan, makin panjang ekspektasi yang ditinggalkan agar muncul FR-FR baru penerus cita pejuang pena. Dalam keadaan terkulai lemah terbaring di ranjang RSUP Kandou, kepada generasi penerus khususnya kaum keluarga, melalui adik sepupu Jacoba Henriette Roeroe, almarhum berdesah lirih “batulis kwa ngoni”.*** (Nal)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar