TOMOHON, RMC - Setelah diam selama seminggu lebih akhirnya direksi RSU GMIM Bethesda yang di berhentikan tiba-tiba akhirnya angkat suara saat bersua sejumlah wartawan disalah satu tempat di kota Tomohon pada senin, 24 Januari 2022
Dihadiri langsung oleh mantan Direktur dr Ramon Amiman, mantan Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Kesehatan dr Ellaine Wenur M.Kes, serta dr Maryo Moningka sebagai mantan Wakil Direktur Bidang Administrasi dan Keuangan menjelaskan duduk persoalan yang sebenarnya terjadi.
Semua Permintaan yayasan Medika yang merupakan perpanjangan tangan dari BPMS GMIM sudah dilaksanakan walaupun terdapat kejanggalan dan keputusan-keputusan sepihak.
Mulai menjabat sejak 28 Oktober 2019 dr Ramon diperhadapkan dengan situasi sulit di RSU GMIM Bethesda dimana pihak bethesda mempunyai hutang dimana-mana yang di taksir berkisar hampir 7 Milyar rupiah diluar hutang kepada PT Kimia Farma.
"Kami mewarisi Hutang Hampir 7 M baik kepada pihak perbankan, koperasi bethesda, rekanan pihak ketiga serta pihak sinode GMIM sendiri" Ujar mantan perwira polisi yang pernah menjabat Kabid Dokkes selama 15 tahun di polda sulteng, sulut dan Papua ini
Berkat kerja keras direksi serta didukung oleh seluruh bagian yang ada kami berhasil melalui masa-masa sulit diawal kepemimpina sebagai direksi RSU Bethesda dengan melakukan berbagai langkah strategis
"Kami melakukan rasionalisasi dengan penghematan pengeluaran sehingga lambat laun keadaan keuangan mulai membaik di pertengahan tahun 2020 sehingga lambat laun mulai melakukan perbaikan sisi sumber daya manusia SDM agar RSU Bethesda bisa Bersaing dengan RSU yang lain"
"Salah satu bentuk nyata perbaikan SDM yang sudah di tata dalam resentra RSU bethesda adalah pelaksanaan pelatihan kompetensi dasar bagi tenaga medis dan staf pendukung medis yang sudah kami selesaikan di tahun 2021. disamping menyekolahkan sebagian tenaga medis agar mendapatkan keahlian yang lebih mampuni" lanjutnya
"Terkait permintaan yayasan tentang uang sentralisasi yang pada awalnya berjumlah 600 juta pertahun 50 juta perbulan) kemudian dinaikan menjadi 3,25 M pertahun dan akhirnya diputuskan sepihak oleh yayasan menjadi 4,2 M pertahun (350 Juta perbulan) kami pun sudah melakukan pelunasan pada 30 desember 2021" Urainya
Selanjutnya pengembalian insentif direksi 3% kami juga sudah mengikuti kemauan yayasan medika dan sudah ditransfer ke rekening pihak yayasan medika walaupun itu uang milik RSU Bethesda. Selain itu kami juga membantu Sidang Majelis Sinode Tahunan 2021 sebesar 500 juta dan 300 juta untuk RSU GMIM Siloan Sonder yang menghadapi masalah likuiditas,semua atas permintaan yayasan medika
"Terkait peningkatan Alat kesehatan (Alkes) silakan lihat sendiri di RS mulai dari ruang ICU dimana monitor perawatan sudah tersedia di semua temapt tidur sampai denagan pembuatan sentral oksigen yang disalurkan keseluruh ruangan perawatan." imbuhnya
"Yang paling pokok adalah peningkatan kesejahtraan pegawai mulai dari gaji, tunjangan struktural dan fungsional semua dinaikan secara bertahap berdasarkan kajian yang dibuat direksi demi meningkatkan etos kerja pegawai disamping itu pegawai tidak perlu mencari makan karena sudah disediakan pihak rumah sakit termasuk vitamin dan makanan untuk meningkatkan daya dahan tubuh" Pungkasnya (***)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar