Dalam kesempatan tersebut Gubernur Sulut Olly Dondokambey, SE mengatakan bahwa tidak ada vaksin yang kadaluwarsa di Sulut. Karena semua yang dikirim dari pusat langsung di gunakan di semua sektor, termasuk sektor keuangan, TNI, Polri, Pemerintah daerah dan semua lembaga swadaya masyarakat bekerja bersama-sama sehingga masyarakat lebih cepat mendapatkan vaksin.
“kepada semua elemen masyarakat yang mau terlibat, kami pemerintah propinsi sangat berterimakasih karena percepatan vaksinasi di Sulut berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan berarti. Yang menjadi hambatan kita adalah kurangnya vaksin dan perlu dicatat di Sulut tidak ada vaksin yang kadaluwarsa,” ujar OD sapaan akrabnya kepada media usai memantau vaksinasi massal.
Sementara itu Walikota Manado Andrei Angouw melalui Wakil Walikota dr.Richard Sualang mengomentari terkait PPKM yang sudah dituangkan dalam surat edaran Walikota dan sudah diterapkan di lapangan tentunya dengan cara persuasif karena bersifat himbauan.
“Masyarakat Kota Manado saya yakin masih kooperatif dan dengar-dengaran dengan himbauan, mereka sudah bisa melaksanakan surat edaran dari Walikota tersebut,” ungkap Wawali Richard Sualang.
Ditempat yang sama Dirut PD Pasar Manado Pnt Dr Roland Roeroe menyampaikan banyak terima-kasih kepada Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan semua pihak yang sudah terlibat sehingga PD Pasar boleh menerima bantuan 25 ribu masker tersebut.
"Bantuan 25 ribu masker tersebut, untuk pendistribuannya akan dilaksanakan dibawah kantor cabang PD Pasar di setiap pasar besar dan di prioritaskan untuk Pasar Bersehati, Pinasungkulan, Tuminting, dan Bahu dan akan disalurkan oleh Manajer dan seluruh karyawan kantor cabang yang ada di setiap pasar. Pasar yang lain bukan berarti tidak kami salurkan, tapi yang menjadi prioritas ada di empat pasar tersebut,” jelas Roeroe.
Sedangkan terkait penerapan Protokol kesehatan di PD Pasar, Roeroe mengatakan memang sedikit mengalami kendala atau kesulitan tersendiri. Karena ketika ada edukasi untuk memakai masker yang benar kepada para pedagang atau masyarakat yang hendak berbelanja di pasar kadang-kadang saat didatangi mereka memakai masker tapi saat tidak diawasi mereka membuka masker.
"Jadi perlu ada edukasi berulang kepada pedagang untuk keselamatan dan kesehatan kita bersama.jangan beranggapan jika sudah di vaksin kita tidak terinfeksi lagi sehingga masker tak perlu digunakan. stigma tersebut yang harus kita hadapi bersama. Taati semua protokol-protokol kesehatan yang ada. Mudah-mudahan penyaluran masker ini akan memperbaiki protokol kesehatan yang ada di pasar-pasar,” imbuhnya.
Terkait PPKM, Roeroe mengungkapkan bahwa kegiatan dipasar itu tidak dibatasi karena melayani kebutuhan pokok. Yang dibatasi adalah kehadiran di kantor seperti Kantor PD Pasar yang dibatasi hanya 25 persen sesuai dengan anjuran dari pemerintah pusat, provinsi dan kota.
"Bagaimanapun juga pasar tidak bisa di tutup sebab melayani kebutuhan pokok masyarakat, yang bisa kami lakukan hanya mengawal protokol kesehatan untuk pembatasan-pembatasan itu hanya ada di jam operasional, jam 08.00 malam semua aktivitas di pasar selesai” pungkasnya.
Dirut PD pasar juga mengajak kepada pedagang dan masyarakat untuk mendukung program vaksinasi hebat yang sementara digalakkan oleh pemerintah Kota Manado dibawah kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Manado Andrei Angouw dan dr Richard Sualang, tentunya dengan mengikuti program vaksinasi tersebut.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Gubernur Sulut Olly Dondokambey, SE, Kapolda Sulut Irjen Pol Nana Sujana, Pangdam XIII Merdeka Mayjen TNI Wanti Waraney Mamahit dan seluruh jajaran Forkopimda, Kepala OJK Sulut, Gorontalo dan Maluku Utara, Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Sekretaris provinsi Sulut edwin Silangen, Wakil Wali Kota Manado, dr Richard Sualang, Dirut PD Pasar Pnt Dr Roland Roeroe.**(Abd)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar