Tomohon,RedaksiManado.com~Jelang hari Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 9 Desember 2020 mendatang, tensi politik di Kota Tomohon kian memanas. Isu-isu politik terus digiring masing-masing tim pemenangan pasangan calon (Paslon) untuk meraup simpati masyarakat.
Akhir-akhir ini beredar isu Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA) di Media Sosial (Medsos) untuk menjatuhkan Paslon Walikota dan Wakil Walikota Tomohon Nomor Urut 1, Jilly Gabriella Eman SE MM (JGE) dan Virgie Baker SS M.Si (VB).
Isu yang ditulis dalam kolom komentar Facebook oleh pemilik akun Leddy Sangi itu pun berujung pada proses hukum di Polres Tomohon. Bagaimana tidak, akun tersebut diduga menyebar isu bohong tentang Agama yang dianut Virgie Baker. Dia (Akun Leddy Sangi) menyebut, VB mempunyai dua KTP dengan Agama yang bebeda yakin Kristen dan Muslim. Akun Leddy Sangi juga menulis jika VB melakukan pembohongan publik.
Sejumlah tokoh Agama di Kota Tomohon menanggapi hal tersebut. Mereka menilai, penggiringan isu sara di Kota Religius ini sangat tidak pantas. "Tomohon adalah Kota Toleran. Kami hidup rukun dan damai disini, dengan agama-agama yang berbeda," ungkap Bendahara Komisi Pemuda Sinode GMIM (KPSG), Cindy Maria Magdalena Rantung MH kepada wartawan, Senin (16/11/2020).
"Sangat disayangkan jika isu agama itu terus digiring, pasti akan menyebabkan perpecahan antara umat beragama, padahal kota ini sangat dikenal kerukunannya sampai mendapatkan penghargaan sebagai Kota Toleran(Harmony Award) oleh Kementerian Dalam Negeri pada Tahun 2018 yang lalu," ujarnya.
Lanjut Cindy, laporan Polisi yang dilakukan VB terhadap penyebar isu SARA itu sudah tepat. "Hal buruk seperti ini jangan dibiarkan, karena ini sangat berpotensi menimbulkan perpecahan. Jika terus-terusan dibiarkan, pasti akan ada efek buruk pada kerukunan antar umat beragama. Harus ada efek jera terhadap si pelaku. Jangan sampai sudah ada perpecahan baru ada tindakan," pungkasnya.
Hal senada diungkapkan, Zamroni Khan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), yang menilai, isu-isu seperti itu tidak pantas digiring di Pilkada Tomohon. "Masih banyak isu-isu positif bisa digiring untuk kemajuan Kota Tomohon. Tidak harus melempar isu yang bisa membuat hubungan tidak baik antar umat beragama," ungkapnya.
"Sebagai umat Muslim yang ada di Kota Tomohon, kita mengharapkan implementasi moderasi beragama. Supaya juga, Pilkada Tomohon Tahun 2020 ini boleh berjalan dengan damai, aman dan berkualitas. Sehingga boleh menghasilkan pemimpin yang akan membawa Kota Tomohon ini ke arah yang lebih baik lagi," jelasnya.(red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar