TOMOHON, RMC,- Pendistribusian beras Bulog bagi Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (PM-PKH) yang diberikan oleh pemerintah pusat di Kota Tomohon, menuai Kontroversial.
Sebelumnya pembagian beras disalurkan di Kantor Kelurahan setempat, kini sejak hari Sabtu (10/10) sampai dengan Senin (12/10), pihak Pendamping PKH mulai melakukan pembagian di rumah pribadi dari Syerly Adelyn Sompotan (SAS) yang mengakui bahwa ia adalah Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kota Tomohon, seperti yang di muat di media sosial bahkan di salah satu media cyber, dan sejumlah baliho.
Ironisnya, setelah ditelusuri pengakuan dari SAS bahwa ia adalah Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD), adalah salah satu pembohongan kepada masyarakat.
Kenapa dikatakan membohongi masyarakat, perlu diketahui bahwa SAS didalam SK (Surat Keputusan) Walikota Tomohon nomor 161 tahun 2019 tentang penunjukan Tim Kerja Kegiatan Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kota Tomohon, adalah sebagai Pengarah bersama dengan Walikota Tomohon.
Sedangkan, Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Tomohon (Kaban Bapelitbang) sebagai Ketua Tim Kerja Kegiatan Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kota Tomohon.
Sementara ditahun 2020 ini, belum ada SK yang baru. SK terakhir yang diterbitkan adalah SK Walikota Tomohon nomor 161 tahun 2019 tentang penunjukan Tim Kerja Kegiatan Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kota Tomohon.
Kepala Bagian Hukum Pemerintah Kota Tomohon Denny Mangundap SH mengungkapkan, "Setau saya belum ada SK yang baru di tahun 2020, sedangkan didalam SK tahun 2019, Ketua adalah Kaban Bapelitbang Kota Tomohon." terang Mangundap saat di hubungi media lewat WA pada Senin 10/12/20
Secara terpisah Raimond warga Tomohon turut mengomentari akan hal tersebut, "Saya menilai pengakuan dari SAS ini adalah pembohongan kepada masyarakat, sebenarnya sebagai pejabat publik harus memberikan panutan kepada semua elemen, jangan memberikan contoh yang tidak baik, mengaku sebagai ketua ternyata bukan." aku dia
Saat akan di konfirmasi awak media lewat telp 0811430xxxx, yang bersangkutan (SAS-red) tidak mau menerima telpon dari awak media.
Pembangian beras ini diduga menjadi alat kampanye untuk mendukung pasangan CS-WL karena SAS di ketahui adalah ketua relawan dan masuk dalam Tim kampanye yang dimasukan ke KPU kota Tomohon. ***(Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar