» » » » » » PDP Meninggal Di RS Anugerah, Ditolak Warga Sawangan Saat Akan Dimakamkan

TOMOHON, RMC - Perbuatan tidak terpuji diperlihatkan oleh warga Desa Sawangan, Kecamatan Airmadidi, Kabupaten Minahasa Utara, disaat kita harus bersimpati dan berempati atas korban covid 19 baik yang masih PDP maupun yang sudah Positif, mereka menunjukan sikap 'kampungan' dengan menolak pemakan seorang PDP (Pasien Dalam Pengawasan) pada Senin 18 Mei 2020 subuh

PDP tersebut adalah,"Pasien Laki-laki/57 tahun, dari Kec. Tomohon Selatan namun ber-KTP Sawangan, Minahasa Utara. Pasien masuk RSUD Anugerah Kota Tomohon pada hari Sabtu tanggal 16 Mei 2020, dan meninggal dunia pada hari Minggu tanggal 17 Mei 2020. Jenazah pasien dimakamkan dengan protokol penanganan jenazah COVID-19. Hasil pemeriksaan Rapid Test Non-Reaktif, sedangkan hasil pemeriksaan Swab Test dengan metode PCR sedang ditunggu." berdasarkan rilis

Berita penolakan ini terekam dari salah seorang petugas pemulasaran jenasah yang turut mengatarkan jenasah PDP tersebut yang dipantau dari salah satu sosmed dengan bunyi;

" Tong pe perjuangan dri jam 23.45 - 05.45 😢
Sempat di hadang warga , keributan terjadi torang di suru mundur , proses negosiasi dg warga , nda ada titik terang , entah so brapa banyak polisi yg ikut mengamankan , akhirnya pindah ladang pekuburan , 03.19 start ba gale kubur baru , efeknya tidor ba jaga jenazah di dlm oto , tapi torang tetap semangat for ngoni 💪💪💪💪

*Kong ngoni jangan pernah tolak jenazah PDP atau positif covid 19 karna jenazah so nda bisa mo menularkan virus !!!! "


postingan yang disertai dengan 6 buah foto dan satu video berdurasi sekitar 4 menit terlihat jelas aksi penolakan yang dilakukan warga yang berteriak / bakukuk untuk menolak pemakaman PDP tersebut

Pemerintah Desa bersama puluhan aparat kepolisian dibantu TNI tidak berdaya dan akhirnya mengikuti kemauan massa sehingga memtuskan memindahkan tempat penguburan ketempat lain

Sementara itu seorang pengamat sosial kemasyarakatan sebut saja didu mengatakan "Kasihan petugas Medis yang mendampingi Jenasah waktu yang seharusnya sudah untuk istirahat akhirnya terbuaang sia-sia belum lagi perasaan keluarga saat mendapatkan penolakan seperti ini"

Didu memintakan Pihak terkait "untuk melakukan penyelidikan akan penolakan ini dan segera menyeret aktor intelektual atau provokator yang menyebabkan penolakan ini terjadi, segera proses hukum agar kejadian seperti ini tidak jadi di tempat lain"

Ini adalah pertama kali di Sulut pemerintah kalah dengan tuntutan segelintir orang yang memaksakan keinginannya terkait Covid-19. ***(Red)


BACA JUGA Pejabat Pemkot Tomohon Status 'ODP' Berkeliaran Di Pusat Perbelanjaan 

Redaksi Manado 2017 , , , , 5/18/2020

Penulis: Redaksi Manado 2017

RedaksiManado.Com : Situs Media Online yang menyajikan berita secara umum baik Internasional, Nasional dan Khususnya di Sulawesi Utara
«
Berikutnya
Posting Lebih Baru
»
Sebelumnya
Posting Lama

2 komentar:

prabowomuda mengatakan...

kalo boleh pigi interview d sawangan knpa ad penolakan...
terlebih orang yg berperan d sana..thx

Rolly mengatakan...

Maaf,sedangkan pasien masih hidup dan tak positif pun tetap akan ditolak warga,ada laporan dipolres kasusnya.
Singkatnya Pertama katanya meninggal karena kecelakaan,dan pihak kumtua setuju akan dimakamkan di sawangan,merasa tertipu ternyata positif covid,makanya ditolak
#TaPePonakanDepeKorban
#OpiniBerdasarkanSumber