RedaksiManado.Com - Kepala Distrik (Camat) Tembagapura, Mimika, Papua, M Nuboba selamat saat bus karyawan PT Freeport Indonesia yang ditumpanginya diberondong tembakan senjata api oleh orang tak dikenal (OTK) di sekitar Mil 60 ruas jalan tambang Freeport, Selasa (5/6).
Nuboba mengatakan seluruh penumpang bus selamat dalam peristiwa yang terjadi sekitar pukul 10.45 WIT tersebut. "Syukurlah kami semua selamat. Tidak ada yang cedera," kata Nuboba seperti dilaporkan Antara.
Ia mengatakan lokasi penembakan berada di area yang selama ini cukup rawan terjadi peristiwa serupa sebelumnya. "Di tempat itu sudah berulang-ulang terjadi penembakan. Kita serahkan sepenuhnya kepada aparat untuk mengusut tuntas hal ini," ujar Nuboba.
Nuboba mengaku menumpang bus karyawan PT Freeport dari Bandara Mozes Kilangin Timika menuju Tembagapura pada Selasa pagi. Konvoi bus karyawan PT Freeport pada Selasa pagi itu berjumlah delapan bus dengan pengawalan ketat aparat Brimob Satgas Amole."Hanya saya sendiri yang bukan karyawan. Selebihnya semua karyawan PT Freeport dan perusahaan subkontraktor," jelas Nuboba.
Berdasarkan data yang dihimpun, penembakan terhadap konvoi bus karyawan PT Freeport di Mil 60 ruas jalan utama tambang berada dekat Pos RPU 47Distrik Tembagapura.
Pelaku penembakan menembaki bus bernomor lambung 140458 sebanyak tiga kali dan mengenai kaca depan, tapi tidak menembus ke dalam bus. Bus dikemudikan Refly Palit, karyawan subkontraktor di lingkungan PT Freeport.
Bus yang terkena tembakan berada pada posisi keenam dari delapan bus yang berangkat secara konvoi dari Terminal Gorong Gorong Timika.
Pasca kejadian tersebut, aparat melakukan pengejaran pelaku penembakan dengan menggunakan kendaraan tempur barakuda. Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal ketika dihubungi mengatakan belum mendapat laporan tentang insiden penembakan yang dialami konvoi bus milik PT Freeport itu. "Saya baru selesai rapat dan belum mendapat laporannya, namun akan mengecek ke Timika," kata Kombes Kamal.
Akibat aksi penembakan yang dilakukan itu, laju konvoi kendaraan sempat terhenti. Namun setelah dianggap aman, konvoi bus dilanjutkan hingga ke Tembagapura. (Red/CN)
Nuboba mengatakan seluruh penumpang bus selamat dalam peristiwa yang terjadi sekitar pukul 10.45 WIT tersebut. "Syukurlah kami semua selamat. Tidak ada yang cedera," kata Nuboba seperti dilaporkan Antara.
Ia mengatakan lokasi penembakan berada di area yang selama ini cukup rawan terjadi peristiwa serupa sebelumnya. "Di tempat itu sudah berulang-ulang terjadi penembakan. Kita serahkan sepenuhnya kepada aparat untuk mengusut tuntas hal ini," ujar Nuboba.
Nuboba mengaku menumpang bus karyawan PT Freeport dari Bandara Mozes Kilangin Timika menuju Tembagapura pada Selasa pagi. Konvoi bus karyawan PT Freeport pada Selasa pagi itu berjumlah delapan bus dengan pengawalan ketat aparat Brimob Satgas Amole."Hanya saya sendiri yang bukan karyawan. Selebihnya semua karyawan PT Freeport dan perusahaan subkontraktor," jelas Nuboba.
Berdasarkan data yang dihimpun, penembakan terhadap konvoi bus karyawan PT Freeport di Mil 60 ruas jalan utama tambang berada dekat Pos RPU 47Distrik Tembagapura.
Pelaku penembakan menembaki bus bernomor lambung 140458 sebanyak tiga kali dan mengenai kaca depan, tapi tidak menembus ke dalam bus. Bus dikemudikan Refly Palit, karyawan subkontraktor di lingkungan PT Freeport.
Bus yang terkena tembakan berada pada posisi keenam dari delapan bus yang berangkat secara konvoi dari Terminal Gorong Gorong Timika.
Pasca kejadian tersebut, aparat melakukan pengejaran pelaku penembakan dengan menggunakan kendaraan tempur barakuda. Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal ketika dihubungi mengatakan belum mendapat laporan tentang insiden penembakan yang dialami konvoi bus milik PT Freeport itu. "Saya baru selesai rapat dan belum mendapat laporannya, namun akan mengecek ke Timika," kata Kombes Kamal.
Akibat aksi penembakan yang dilakukan itu, laju konvoi kendaraan sempat terhenti. Namun setelah dianggap aman, konvoi bus dilanjutkan hingga ke Tembagapura. (Red/CN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar