» » » Pertamina Lakukan Pembiaran Kasus 'Penipuan' SPBU Walian Tomohon

TOMOHON, RedaksiManado.Com – Sikap menipu pelanggan kembali terjadi dan dilakukan oleh oknum petugas SPBU Walian Kota Tomohon. Hati-hati jika anda yang hendak mengisi bahan bakar ini karena bisa saja anda menjadi korban selanjutnya. Salah satu konsumen yang tertipu dialami oleh Yuliana Handayani, dirinya hendak ke Minahasa Tenggara dan mengisi pertalite di SPBU Walian, Minggu (17/6/18).

Setibanya di SPBU, mobil yang ia kendarai mengisi pertalite, kemudian petugas mengatakan, mau mengisi berapa? Kemudian Yuli demikian ia disapa katakan Rp 100 ribu ya pak? Kemudian petugas katakan dimulai dari nol ya? Yuli pun tidak melihat nominal pengisian tersebut? Kemudian petugas menagih uang tersebut dan Yuli memberikan uang nominal sesuai pengisin Rp 100 ribu, karena penasaran jarum mobil tidak naik kemudian Yuli meminta struk bukti pengisian.

“Saya curiga kenapa bensin saya naik sedikit, saya minta struk, petugas lama sekali kasih struk print, dia rupa bingung-bingung kemudian petugas kasih struk total Rp 10 ribu, Kemudian saya katakan kenapa Rp 10 ribu, saya isi Rp 100 ribu, kemudian petugas datang, ini bu Rp 150 ribu jo neh, dia pe kira sto karena untuk pertanggungjawaban di kantor saya hanya nganggguk-ngangguk, saya bilang tidak saya minta yang Rp 100 ribu, dia bilang mesin rusak, kemudian saya turun dan lihat di meja ada banyak struk, kemudian saya tanya ke temannya mesin ini rusak dan temannya katakan iya rusak,” jelasnya.

Karena penasaran, Yuli melihat ada banyak stuk yang berserakan di meja. Dirinya melihat ada struk banyak dan tersembunyi hanya Rp 70.040, Ia lihat jam yang sama saat dirinya isi bensin, kemudian Ia memanggil petugas tersebut karena dia katanya mau melaporkan kerusakan mesin struk tersebut.

“Dia datang kemudian saya bilang ke petugas, ini struk di jam yang sama saya isi bensin kenapa hanya isi Rp 70 ribu, kemudian petugas tersebut bilang pada saya uang ibu hanya Rp 70 ribu, kemudian saya bilang heh saya isi bensin pertama pak isi dang Rp 100 ribu, tidak mungkin saya langsung kasih uang duluan,” jelasnya lagi.

“Dimana-mana konsumen bilang isi bensin Rp 100 ribu, petugas isi bensin dulu selesai mengisi baru kasih uang, saya kasih uang satu lembar Rp 50 ribu dan ada dua lembar Rp 20 ribu dan satu lembar Rp 10 ribu. Dari awal saja saya bilang ke kamu (petugas ) isi Rp 100 ribu kemudian bilang ok dimulai dari nol, kemudian dia bilang dia lalay, kemudian saya tagih sisanya Rp 30 ribu isi ulang, kemudian petugas tersebut mengisinya,” ujarnya.

Sikap hal tak terpuji juga dialami konsumen Ferdi warga Tomohon, ia mengisi bensin dengan uang recehan koin, usai mengisi bensin senilai Rp 50 ribu, kemudian pak Ferdi membayar kepada petugas Rp 30 ribu nominal uang kertas dan recehan logam Rp 20 ribu.

“Usai isi bensin saya bayar kemudian petugas tersebut katakan dengan mengeluarkan kata makian, pe”’ dari awal kek bilang kalau tidak ada uang goros, uang receh ini tidak dipakai, kemudian saya bilang pak jaga mulut anda kami konsumen kan saya bayar malahan saya lebihkan recehannya, bapak petugas maki saya, kemudian si petugas mengatakan kalau bapak mau isi bensin akan dikembalikan uang recehan ini, saya katakan pada petugas silahkan kembalikan kalau saya datang isi bensin,” kata Ferdi pemuda berusia 28 tahun ini. 

Terkait hal tersebut divisi Pertamina Suluttenggo Daniel Alhabsy saat dikonfirmasi wartawan mengatakan pihaknya sudah melakukan pengecekan dan crosschek terkait informasi tersebut.

“Kami telah melakukan croscheck langsung ke SPBU 74.953.13 Walian, Tomohon dan diminta informasi langsung ke operator pada saat kejadian (a.n Sdr. Farly Watulingas). Sdr. Farly Watulingas mengakui ada kesalahan pada saat pelayanan, dimana Ibu Yuli meminta pengisian Pertalite 100rb namun hanya dilayani sebanyak 70rb. Sdr. Farly mengira uang yang diberikan oleh Ibu Yuli hanya 70rb namun setelah dicroscheck ulang ternyata 100rb dengan pecahan 50rb (1 lembar), 20rb (2 lembar), 10rb (1 lembar). Atas kejadian tersebut, Sdr. Farly telah meminta maaf dan Ibu Yuli sudah tidak mempermasalahkan hal tersebut,” kata Alhabsy.

” Atas kejadian tersebut Sdr. Farly sudah menambahkan Pertalite 30rb dengan dilengkapi struk (Sesuai gambar berita terlampir). Terkait complain customer lain an Sdr. Feri, complain tersebut telah masuk ke contact centre Pertamina pada bulan lalu lewat aduan FB dan telah berstatus closed (telah dikonfirmasi langsung kepada konsumen ybs pada bulan lalu). Demikian hasil pengecekan team kami, terimakasih atas informasinya sebagai kontrol bersama atas pelayanan SPBU,” tandasnya.

Sementara itu salah seorang warga tomohon yang tidak ingin namanya dipublikasikan mengatakan "Pertamina sebagai pihak yang bertanggung-jawab melakukan pembiaran tidak ada sangsi yang membuat pihak pengelola SPBU jera sehingga tidak melakukan tindakan 'penipuan' dan menolak pembayaran dengan uang recehan yang sudah berulang kali terjadi di SPBU ini, diduga ada main mata dengan pihak pertamina dan praktek ini sudah sering terjadi tanpa disadari oleh konsumen." 

"Kalau perlu tutup sementara SPBU ini dan tindak petugas yang tidak jujur, agar kedepannya tidak adalagi kongkalikong petugas SPBU termasuk membuat struk palsu untuk kepentingan kantoran" ujarnya dengan prihatin (Red)

Admin RMC , 6/18/2018

Penulis: Admin RMC

RedaksiManado.Com : Situs Media Online yang menyajikan berita secara umum baik Internasional, Nasional dan Khususnya di Sulawesi Utara
«
Berikutnya
Posting Lebih Baru
»
Sebelumnya
Posting Lama

Tidak ada komentar: