Manado, RedaksiManado.Com – Reses ialah agenda para wakil rakyat turun lapangan ke masyarakat untuk berkomunikasi 2 arah dengan konstituen di dapil masing-masing. Hasil Reses akan dibuat laporan tertulis dan dirakum dalam bentuk pokok-pokok pikiran DPRD yang nantinya akan disampaikan kepada pemkot di paripurna nanti.
Demikian halnya dengan ketua DPRD Kota Manado, Nortje Van Bone, Dapil Sario Malalayang menyerap aspirasi masyarakat lewat agenda masa reses II 2018, Selasa (12/6/2018) di Kelurahan Ranotana.
Dirinya mengapresiasi masyarakat yang sudah boleh hadir, untuk menyampaikan aspirasi. Reses merupakan amanat UU No 17 tahun 2014.
Satu persatu masyarakat mulai bertanya. Diantaranya, Sonny Kaparang menjelaskan bahwa Ranotana Lingkungan IV dahulunya terang tetapi sekarang sudah gelap. “Karena banyaknya lampu jalan sudah tidak berfungsi. Dahulu pun semua lingkungan dapat anggaran PBL tetapi sekarang hanya dipilih,” katanya.
Sementara itu, Jemmy Tenda meminta agar saluran air atau sedimen yang sudah tinggi agar bisa dilakukan pengerukan. Sehingga masyarakat bisa terhindar dari banjir dan kiranya jalan di Ranotana Lingkungan satu agar di aspal.
Korban kebakaran rumah 30 Desember 2017 di Ranotana, Amelia Rukait menanyakan bantuan proposal yang dilayangkannya ke pemerintah sampai sekarang belum ada kejelasan. Bahkan dalam mengurus berkas di dukcapil Manado seakan dipersulit.
Mendengar keluhan warga, Nortje Van Bone pun mulai menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan. Dijelaskannya, pada waktu lalu dilaporkan 12 buah lampu jalan sudah rusak, sekarang 3 bakal direalisasikan. Sedangkan 9 nanti akan diusahakan pada anggaran perubahan.
“Untuk PBL sekarang memang sudah ada skala prioritas, nanti Camat akan mengawal. Untuk itu kelurahan wajib mengupload setiap kegiatan di Musrenbang. Saluran air nanti kami akan usulkan ke dinas PUPR agar menurunkan alat. Jalan belum diaspal bakal diusulkan pada APBD perubahan. Begitu pula dengan proposal korban kebakaran saya sudah pernah sampaikan ke Kaban keuangan apa kendalanya,” terang Nortje Van Bone.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) kota Manado, Julises Oehlers menambahkan bahwa korban kebakaran termasuk skala prioritas dalam mengurus berkas, namun kita mesti melihat dalam sistem.
“Serta sulit mengurus KTP, memang 18 April 2017 lalu belum ada blangko. Nanti Awal Januari 2018 kita mencetak karena sudah ada blangko. Sekarang untuk mencetak KTP hanya 4-5 menit, asalkan tidak ada nganguan. Setiap hari kami mencetak 150 KTP jadi antrian dibatasi. Kedepannya kami sudah sampaikan ke pimpinan agar alat cetak bisa di tambah supaya bisa mencetak lebih setiap hari,” ujarnya. **(Vik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar