» » » Apel Perdana Pemkab Sangihe Dirangkaikan Dengan Hari Lingkungan Hidup 2018

SANGIHE, RedaksiManado.Com – Usai libur panjang Lebaran dan cuti bersama, aktivitas di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) mulai berjalan kembali dengan memulai apel kerja bersama dirangkaikan dengan Hari Lingkungan Hidup 2018 yang dilaksanakan di lapangan rumah jabatan Bupati, Kamis (21/6/18).

Bupati Kepulauan Sangihe Jabes Ezar Gaghana selaku inspektur upacara (Irup) membacakan sambutan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.

Bupati Gaghana mengatakan banyak terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas upaya semua pihak pemerintah Provinsi dan kabupaten/kota serta komunitas, organisasi sosial dan profesi serta dunia usaha, atas upaya bersama menjaga lingkungan. Sehingga setiap tanggal 5 Juni dirayakan hari lingkungan hidup seperti negara-negara lain di berbagai belahan dunia.

“Kita pahami bersama seperti negara lain, Indonesia dihadapkan pada permasalahan dampak dari peningkatan aktifitas dan kebutuhan manusia, berupa penumpukan sampah plastik yang hinga kini perlu dilakukan tidak lanjut pengelolaan yang cepat, tepat, dan ramah lingkungan,” ucap Gaghana.

Dirinya juga menyampaikan, peringatan hari lingkungan hidup tahun 2018 ini mengangkat tema kendalikan sampah plastik. Ini sebagai perwujudan komitmen bersama seluruh pihak dalam upaya mengatasi bahaya sampah plastik diberbagai belahan dunia juga di Indonesia. Tema ini mengandung arti motivasi kerja sekuat tenaga untuk atasi sampah.

“Juga kerja yang sistematis dalam mengurangi sampah, mengolah sampah dan melakukan pengelolaan sampah berkelanjutan melalui kegiatan daur ulang atau dikenal dengan istilah 3R (Reduce, Reuse dan Recycle), serta pentingnya upaya bersama kolaborasi semua pihak pemerintah, masyarakat dan dunia usaha,” tegasnya.

Tambahnya, komposisi sampah plastik di Indonesia sampai saat ini sekitar 16 persen dari total timbulan sampah secara nasional. Sementara komposisi sampah plastik kota-kota besar seperti Jakarta sekitar 17 persen komposisi sampah plastik menujukan tren meningkat dalam 10 tahun terakhir dari 11 persen tahun 2005 menjadi 15 persen/tahun 2015. Yang menjadi sumber utama sampah plastik berasal dari kemasan (Packaging), makanan dan minuman kemasan (Consumer goods, kantong belanja serta pembungkus barang lainya.

“Dari total timbunan sampah plastik yang telah didaur ulang diperikirakan sekitar 10-15 persen saja, selain itu 60-70 persen ditimbun di TPA dan 15-30 persen belum terkelola dan terbuang ke lingkungan, terutama ke sungai, danau, pantai, dan laut,” jelasnya

Lanjutnya, guna mengatasi persoalan sampah plastik maka diperlukan kebijakan dan strategi, sehingga tujuan melaksanakan pembangunan bisa berkelanjutan. “Dengan demikian guna mengatasi persoalan sampah plastik diperlukan kebijakan dan strategi yang tepat seperti sinergi antara perlindungan lingkungan hidup, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas sosial dengan tujuan akhir melaksanakan pembangunan secara berkelanjutan,” tutupnya.

Turut hadir dalam apel bersama Wakil Bupati (Wabup) Helmud Hontong, Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Edwin Roring dan Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Kecamatan Tahuna, Tahuna Barat dan Tahuna Timur dan ASN 34 Perangkat Daerah (PD). (NL)

Admin RMC , 6/22/2018

Penulis: Admin RMC

RedaksiManado.Com : Situs Media Online yang menyajikan berita secara umum baik Internasional, Nasional dan Khususnya di Sulawesi Utara
«
Berikutnya
Posting Lebih Baru
»
Sebelumnya
Posting Lama

Tidak ada komentar: