RedaksiManado.Com - Menjelang misa kedua pagi ini pukul 07.10 terjadi ledakan bom di Gereja Santa Maria Tak Bercela. Gereja yang sudah ada sejak tahun 1958 ini berada di paroki Ngagel, Surabaya.
Masyarakat Indonesia kembali dikejutkan dengan peristiwa ledakan di 3 gereja di Surabaya, Jawa Timur. Diidentifikasi bom meledak di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jemaat Sawahan, Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercele (SMTB) dan Gereja Kristen Indonesia Jalan Diponegoro.
Salah satu gereja yang menjadi sasaran ledakan bom adalah Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela (SMTB). Gereja ini berlokasi di Jalan Ngagel Madya No.1 Surabaya dan berada dalam paroki Ngagel.
Gereja SMTB memiliki sejarah panjang seiiring dengen perkembangan umat Katolik di wilayah Surabaya. Dirintis pada tahun 1958 berupa bangunan gereja sederhana.
Selanjutnya gereja dipindahkan di sebuah rumah di Jalan Ngagel Jaya Tengah VI/17 sebagai lokasi sementara. Barulah pada tanggal 8 Desember 1968 dibangun gereja permanen yang merupakan bagian dari SDK Santa Clara di Jalan Ngagel Madya 1 Surabaya.
Gereja ini diberi nama 'Santa Maria Tak Bercela' karena diresmikan bertepatan dengan pesta nama 'Santa Maria Tak Bercela'. Diresmikan oleh Mgr. J.A,M Klooster CM, Uskup Surabaya saat itu.
Status sementara gereja ini akhirnya berwujud menjadi gereja permanen dengan pembangunan tahap I pada tahun 1971. Dilanjutkan dengan pembanguan tahap II yang selesai pada tahun 1974/. Kompleks gereja dua lantai ini meliputi ruang ibadah, ruang pertemuan dan mampu menampung hingga 1.500 orang.
Gereja SMTB yang dipimpin oleh RD. Alexius Kurdo Irianto sebagai pastor paroki ini di hari Minggu mengadakan 2 kali misa di pagi hari dan 2 kali di sore hari.
Saat peristiwa terjadi pagi tadi sekitar pukul 07.10, misa pertama yang dilakukan pada pukul 05.30 baru saja selesai. Sementara misa kedua pada pukul 07.30 belum dimulai. Karenanya situasi umat di misa pertama sebagian sudah keluar gereja dan umat dari misa kedua sedang bersiap memasuki gereja. (Red/Det)
Masyarakat Indonesia kembali dikejutkan dengan peristiwa ledakan di 3 gereja di Surabaya, Jawa Timur. Diidentifikasi bom meledak di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jemaat Sawahan, Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercele (SMTB) dan Gereja Kristen Indonesia Jalan Diponegoro.
Salah satu gereja yang menjadi sasaran ledakan bom adalah Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela (SMTB). Gereja ini berlokasi di Jalan Ngagel Madya No.1 Surabaya dan berada dalam paroki Ngagel.
Gereja SMTB memiliki sejarah panjang seiiring dengen perkembangan umat Katolik di wilayah Surabaya. Dirintis pada tahun 1958 berupa bangunan gereja sederhana.
Selanjutnya gereja dipindahkan di sebuah rumah di Jalan Ngagel Jaya Tengah VI/17 sebagai lokasi sementara. Barulah pada tanggal 8 Desember 1968 dibangun gereja permanen yang merupakan bagian dari SDK Santa Clara di Jalan Ngagel Madya 1 Surabaya.
Foto: Dok. Gereja SMTB Surabaya
Gereja ini diberi nama 'Santa Maria Tak Bercela' karena diresmikan bertepatan dengan pesta nama 'Santa Maria Tak Bercela'. Diresmikan oleh Mgr. J.A,M Klooster CM, Uskup Surabaya saat itu.
Status sementara gereja ini akhirnya berwujud menjadi gereja permanen dengan pembangunan tahap I pada tahun 1971. Dilanjutkan dengan pembanguan tahap II yang selesai pada tahun 1974/. Kompleks gereja dua lantai ini meliputi ruang ibadah, ruang pertemuan dan mampu menampung hingga 1.500 orang.
Gereja SMTB yang dipimpin oleh RD. Alexius Kurdo Irianto sebagai pastor paroki ini di hari Minggu mengadakan 2 kali misa di pagi hari dan 2 kali di sore hari.
Foto: Dok. Gereja SMTB Surabaya
Saat peristiwa terjadi pagi tadi sekitar pukul 07.10, misa pertama yang dilakukan pada pukul 05.30 baru saja selesai. Sementara misa kedua pada pukul 07.30 belum dimulai. Karenanya situasi umat di misa pertama sebagian sudah keluar gereja dan umat dari misa kedua sedang bersiap memasuki gereja. (Red/Det)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar