RedaksiManado.Com - Beberapa orangtua menjejali anak-anaknya dengan banyak buku karena berharap si bocah nanti menjadi anak jenius. Banyak baca buku memang bisa menambah wawasan anak, tapi belum tentu bisa bikin mereka genius. Sebaiknya, anak juga diberikan beragam permainan untuk mengasah otak dan kemampuannya yang lain.
Sebenarnya ada beberapa jenis mainan berdampak jangka panjang pada kemampuan anak. Salah satunya adalah permainan balok plastik atau Lego. Mainan ini merupakan mainan klasik yang sampai saat ini sangat digemari bukan hanya oleh anak-anak, melainkan juga orang dewasa. Memainkan Lego saat kecil ternyata akan berdampak pada kemampuan kognitif anak.
Seperti kesimpulan sebuah penelitian yang dilakukan pada para lulusan sebuah universitas bergengsi di Jepang. Penelitian dilakukan untuk mengetahui mainan apa saja yang sering dimainkan oleh para lulusan berprestasi di enam universitas unggulan di Jepang.
Dikutip dari situs Geek pada Selasa, 15 Mei 2018, 100 alumni Universitas Tokyo, Keio, Hosei, Meiji, Waseda, dan Rikkyo ditanyakan seputar kesukaan mereka saat kecil. Termasuk permainan yang sering dimainkannya. Ternyata sebagian besar para lulusan itu sangat suka bermain Lego.
Sekitar 60 persen para lulusan mengungkap kalau mereka saat kecil sering kali bermain Lego. Sementara sebanyak 92 persen mengungkap lebih suka menyusun bentuk dari balok-balok yang ada tanpa instruksi.
Bermain Lego menurut para lulusan berprestasi itu meningkatkan kemampuan pengaturan spasial, kreativitas dan juga konsentrasi. Termasuk juga mengajarkan kesabaran dengan menyusun balok demi balok agar bentuk yang diinginkan bisa didapatkan.
Jadi, mulai sekarang pastikan ada permainan balok susun di rumah untuk buah hati. (IMK)
Sebenarnya ada beberapa jenis mainan berdampak jangka panjang pada kemampuan anak. Salah satunya adalah permainan balok plastik atau Lego. Mainan ini merupakan mainan klasik yang sampai saat ini sangat digemari bukan hanya oleh anak-anak, melainkan juga orang dewasa. Memainkan Lego saat kecil ternyata akan berdampak pada kemampuan kognitif anak.
Seperti kesimpulan sebuah penelitian yang dilakukan pada para lulusan sebuah universitas bergengsi di Jepang. Penelitian dilakukan untuk mengetahui mainan apa saja yang sering dimainkan oleh para lulusan berprestasi di enam universitas unggulan di Jepang.
Dikutip dari situs Geek pada Selasa, 15 Mei 2018, 100 alumni Universitas Tokyo, Keio, Hosei, Meiji, Waseda, dan Rikkyo ditanyakan seputar kesukaan mereka saat kecil. Termasuk permainan yang sering dimainkannya. Ternyata sebagian besar para lulusan itu sangat suka bermain Lego.
Sekitar 60 persen para lulusan mengungkap kalau mereka saat kecil sering kali bermain Lego. Sementara sebanyak 92 persen mengungkap lebih suka menyusun bentuk dari balok-balok yang ada tanpa instruksi.
Bermain Lego menurut para lulusan berprestasi itu meningkatkan kemampuan pengaturan spasial, kreativitas dan juga konsentrasi. Termasuk juga mengajarkan kesabaran dengan menyusun balok demi balok agar bentuk yang diinginkan bisa didapatkan.
Jadi, mulai sekarang pastikan ada permainan balok susun di rumah untuk buah hati. (IMK)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar