Hal itu muncul dalam akun BNPT yang kembali di-retweet oleh akun Twitter Humas Polda Metro Jaya pada hari ini. Selain melalui BNPT, saluran lainnya adalah melalui Mabes Polri.
Diketahui, bom telah meledak di tiga gereja di Surabaya yakni di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Ngagel, Gereja Kristen Indonesia (GKI) kawasan Diponegoro dan Gereja pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Sawahan di Jalan Arjuno. Ledakan terjadi saat jemaat sedang melaksanakan ibadah.
Terkait dengan akun pendukung terorisme, warga disarankan dapat melaporkan ke saluran resmi.
Pelbagai saluran pengaduan itu adalah https:https://twitter.com/CCICPolri
"Bagi saudara yang menemukan akun pendukung khilafah, terorisme, radikalisme, silakan lapor," demikian cuitan tersebut.
Dalam akun resminya, Cyber Crime Investigation Center (CCIC) hari ini pun mengimbau agar warga tetap tenang dengan peristiwa bom gereja di Surabaya.
"Masyarakat agar tetap tenang dan beri info kepada kami untuk bantu ungkap kasus ini, silakan DM ke akun ini," demikian akun @CCICPolri.
Selain itu, warga juga dapat mengadu melalui surat elektronik ke aduankonten@bnpt.go.id; dan aduankonten@mail.kominfo.go.id. Judul email yang disarankan adalah 'Lapor Situs Radikal' dan isinya adalah nama serta alamat situs radikal yang diusulkan untuk diblokir; selain itu, nama serta nomor telepon pelapor. (asa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar