SULUT, RedaksiManado.Com -- Upacara adat tulude yang kaya akan nilai-nilai religius dan persaudaraan ini merupakan kebudayaan yang harus dilestarikan sebagai aset daerah dan sumberdaya pembangunan Sulawesi Utara kedepan.
Hal itu disampaikan Pemprov dalam sambutan yang diwakili Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Edison Humiang pada acara adat tulude Forum Keluarga Besar Nusa Utara Kelurahan Pandu di Kompleks Kantor Kelurahan Pandu, Kecamatan Bunaken, Manado, Sabtu (17/2/2018) sore.
"Selaku Pemerintah Provinsi, tentunya saya merasa bersyukur dan bangga melihat kentalnya nilai budaya yang terus tertanam dan terus dilestarikan oleh Forum Keluarga Besar Nusa Utara Kelurahan Pandu ini," katanya.
Lanjut Gubernur Olly, tanpa mengabaikan makna filosofis dasarnya, Tulude yang berasal dari kata Menuludĕ bermakna melepas tahun yang lama dan menerima tahun yang baru, yang berintikan Ungkapan Syukur kepada Tuhan, atas segala berkat, limpahan kasih, anugerah dan karunia yang telah diberikan selama satu tahun.
"Ini sekaligus merupakan momentum doa dan permohonan kepada Tuhan untuk tetap menyertai, menuntun dan memberkati perjalanan Keluarga Besar Nusa Utara Kelurahan Pandu dalam menyusuri tahun 2018, sebagai tahun berkat Tuhan," paparnya.
Oleh karena itu, orang nomor satu di bumi nyiur melambai itu optimis moment itu akan semakin menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap budaya bangsa, dan bahkan menggelorakan semangat untuk terus memacu percepatan pembangunan daerah.
"Marilah kita selalu mendukung dalam mempromosikan budaya-budaya lokal. Budaya yang kita miliki sangat unik, sangat variatif, sehingga saya yakin mampu menarik minat para wisatawan untuk melihat dan mengenal lebih dekat," ungkapnya.
Lebih jauh, masih dalam sambutan, Gubernur Olly berharap agar Keluarga Besar Nusa Utara Kelurahan Pandu dapat terus mendukung berbagai program kerja pemerintah daerah yang sedang dan akan dilaksanakan.
"Jadilah mitra kerja aktif pemerintah dalam mensolusikan berbagai permasalahan dewasa ini, disamping terus menjadi pelopor pemersatu bangsa, menjaga harmonisasi kehidupan yang rukun dan damai, menjadi kontrol sosial dalam kehidupan bermasyarakat, bijak dan cerdas dalam menyikapi berbagai isu-isu yang dapat memecah kesatuan bangsa," imbuhnya.
Kegiatan itu turut dihadiri perwakilan Forkopimda dan para pejabat Pemkot Manado. (Jack)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar