» » » Registrasi Online dan Aturan Saat Misa Natal 2017 di Katedral

Jakarta, RedaksiManado.Com -- Gereja Katedral menerapkan kebiasaan yang berbeda untuk perayaan misa malam Natal 2017. Setiap umat Katolik yang ingin mengikuti ibadat malam Natal di ruangan gereja harus melakukan registrasi secara online.

Alasan registrasi online itu untuk menghindari penumpukan umat yang berdesak-desakan ketika masuk ke Gereja Katedral. Dari pengalaman perayaan keagamaan sebelumnya, umat biasanya langsung mendesak masuk hingga ada yang menggunakan joki untuk mendapatkan tempat duduk.

"Registrasi baru di tahun ini, ada latar belakangnya sebenarnya karena keprihatinan Romo terhadap yang sering terjadi baik perayaan Natal maupun Paskah," ujar Humas Katedral dan Keuskupan Agung Jakarta Susyana Suwandi kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (23/12).

"Biasanya satu jam sebelum dimulai, Gereja dibuka dan orang-orang jadi berhamburan ke dalam mau dulu-duluan mencari tempat, jadi orang harus berdesak-desakan sampai ada yang sikut-sikutan jatuh hingga kekurangan oksigen," lanjutnya.
 
Selain itu, kata Susy, terdapat sejumlah umat yang justru dengan sengaja menggunakan joki. Biasanya joki itu merupakan asisten rumah tangga yang ikut atau menggunakan tas-tas untuk diletakkan di atas bangku sehingga seolah-olah bangku tersebut sudah dimiliki seseorang.

Alasan lainnya, kata Susy, Keuskupan Agung Jakarta tengah mengamalkan sila kedua Pancasila. Hal tersebut untuk mengedukasi masyarakat agar lebih tertib dan manusiawi.  "Tahun ini arah dari Keuskupan Agung Jakarta untuk mengamalkan sila kedua yakni makin adil dan beradab sehingga Romo ingin sekali mengedukasi supaya umat lebih tertib kemudian lebih manusiawi sehingga tercipta suasana adil dan beradab," katanya.

Selain itu, lanjut Susy, aturan ini juga terinspirasi dari sistem di Vatikan yang menggunakan sistem ambil tiket saat perayaan Natal yang dipimpin oleh Paus.

Meski demikian, Susy mengatakan, tidak semua umat harus melakukan registrasi untuk mengikuti misa. Registrasi yang bisa dilakukan secara online dan offline itu hanya ditujukan untuk di dalam ruangan gereja dan di Aula Lantai 2 gedung penunjang gereja.
 
Sementara itu umat tidak perlu melakukan registrasi bagi yang ingin menjalankan ibadah di tenda.  Sistem registrasi tersebut telah ditutup sejak 19 Desember lalu. Susy mengatakan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi sekitar satu bulan sebelumnya.

Registrasi hanya dilakukan pada dua waktu berbeda selama perayaan malam Natal, yakni pukul 17.00 dan 20.00 WIB. Sementara untuk misa pada pukul 22.00 WIB, umat tidak perlu melakukan registrasi baik di dalam gereja, aula lantai dua, maupun tenda.

Gereja Katedral dapat menampung sekitar 800 orang. Sedangkan untuk aula lantai dua dapat menampung sekitar 600 orang dan tenda dapat menampung sekitar 3.000 orang.

Terdapat perbedaan pintu masuk untuk umat yang melakukan registrasi dan yang tidak. Umat yang melakukan sistem registrasi harus masuk melalui pintu belakang Gereja Katedral yang berada di seberang Lapangan Banteng. Mereka juga harus membawa print out atau tiket masuk pendaftar.

Sementara untuk umat yang tidak melakukan sistem registrasi dapat masuk melalui pintu depan yang berada di seberang Masjid Istiqlal.

"Jadi yang sudah melakukan registrasi harus membawa print out baik yang melakukan pendaftaran secara offline maupun online karena di sana sudah tertera barcode. Tujuan dari sistem ini supaya lebih tertib saja tapi nanti pasti akan kami lakukan evaluasi," tuturnya. (Red/CNN)

Redaksi Manado 2017 , 12/23/2017

Penulis: Redaksi Manado 2017

RedaksiManado.Com : Situs Media Online yang menyajikan berita secara umum baik Internasional, Nasional dan Khususnya di Sulawesi Utara
«
Berikutnya
Posting Lebih Baru
»
Sebelumnya
Posting Lama

Tidak ada komentar: