Paus Fransiskus |
Pada misa tersebut, Paus mengatakan bahwa Natal sudah "disandera" oleh materialisme, dan perayaan ini membutuhkan lebih banyak kerendahan hati. Sepanjang tahun, Paus sudah mendesak adanya rasa kasih terhadap para pengungsi, dan mendorong umat Kristiani untuk mengingat bahwa Yesus pun dulunya adalah seorang pengungsi.
Dia menyebut soal orang-orang yang masih dihadapkan pada kelaparan, bahaya di jalur pengungsi dan pengeboman di kota-kota Suriah seperti Aleppo. Kepala gereja Katolik ini mengutuk penderitaan anak-anak yang masih terus berlanjut.
Paus Fransiskus mengingatkan 1,3 miliar umat Katolik di seluruh dunia untuk tidak mengabaikan nasib para imigran dan pengungsi yang 'diusir dari tanah mereka'. "Kami melihat banyak jejak jutaan orang yang tidak memilih untuk pergi, namun diusir dari tanah mereka, meninggalkan orang-orang yang mereka sayangi," kata Paus. Paus menyebut banyak para imigran dan penungsi yang terpaksa meninggalkan tanah mereka karena ulah para pemimpin yang sengaja mengorbankan warga yang tak berdaya. Mereka yang ikut serta dalam misa di dalam Basilika Santo Petrus harus melewati pendeteksi metal.
Salah spatu camp pengungsi(atas)imigran rela melewati pagar duri demi mengungsi ke Eropa(bawah)/foto:red/abd. |
Di Bethlehem, ratusan orang berkumpul di alun-alun pada Minggu (24/12) malam untuk merayakan malam Natal. Ratusan orang berkumpul untuk menyaksikan parade tahunan yang menuju Gereja Kelahiran yang dibangun di lokasi kepercayaan kelahiran Yesus.
Namun, diberitakan AFP, alun-alun tersebut terasa lebih sepi setelah bentrokan antara demonstran Palestina melawan tentara Israel terjadi selama beberapa pekan terakhir.
Sejak keputusan kontroversial Trump atas Yerusalem, sebanyak 12 orang Palestina telah tewas, termasuk seorang pemuda 19 tahun pada Minggu (24/12). Ia meninggal usai tertembak dalam protes di Gaza, sembilan hari lalu.(red/abd)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar