AMURANG Redaksimanado.com - Adanya penutupan pabrik minuman beralkohol yang berdampak pada tidak adanya transaksi pembelian bahan baku yakni cap tikus, membuat para petani di Minsel menjerit. Mendengar keluhan masyarakat petani captikus yang mata pencaharian nya di obok - obok pihak bea cukai Pemkab Minsel pun angkat bicara.
Usai menghadiri kegiatan Natal Kemenag di hotel sutan raja Amurang Selasa (05/12/17), rekan- rekan Pers berkesempatan mewawancarai Wakil bupati Franky Donny Wongkar SH, menurut nya Pemerintah Kabupaten Minsel, tidak akan membiarkan para petani cap tikus hidup menderita. Menurut Wabup, mensejahterahkan masyarakat merupakan cita-cita dan perjuangan Bupati dan wakil Bupati serta semua pejabat lingkup Pemkab.
"Tidak mungkin kami sebagai Pemimpin akan membiarkan masyarakat hidup susah. Pemerintah pasti akan mencari solusi untuk mengembalikan kejayaan petani, lebih khusus petani cap tikus." Tegas Wongkar.
Namun diakui oleh Wabup. Penyebab tutupnya perusahan yang biasa membeli komuditi cap tikus, diduga ada kesalahan dalam memenuhi kewajiban membayar pajak, sehingga ada pihak terkait harus bertindak tegas dengan cara menutup sementara perusahan tersebut.
"Memang kami sangat memahami, apa yang dirasakan oleh para petani, apalagi menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru. Sudah pasti, banyak kebutuhan ekstra yang sangat dibutuhkan masyarakat. Sekali lagi, saya dan ibu Bupati, tetap akan berjuang agar minuman peninggalan para leluhur itu bisa dipasarkan kembali di tanah nyiur melambai."jelas Wabup
(Hezky)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar