Menurutnya, Partai Gerindra tidak seperti PDIP di era pemerintahan SBY. Pada periode tersebut elektabilitas PDIP selalu menempel Demokrat. Nah, sekarang Gerindra tampaknya tak berdaya melawan PDIP sebagai kendaraan politik utama Presiden Joko Widodo.
Dalam survei PolMark Indonesia yang dirilis baru-baru ini menunjukkan, perbedaan elektabilitas antara Partai Gerindra dengan PDIP Gerindra sangat timpang. Partai Gerindra pimpinan Prabowo Subianto 7,1 persen sementara PDIP pimpinan Megawati Soekarnoputri 25,1 persen.
Sebagai oposisi, lanjut Pangi, Partai Gerindra harusnya terdepan menyuarakan aspirasi rakyat, dan mengkritisi persoalan-persoalan bangsa. "Yang terlihat tiga tahun ini, kritikan Gerindra belum rapi, tidak sistematis dan terkesan tidak ada komando. Yang menonjol baru individu-individu, seperti Fadli Zon," ujar Pangi. (TL)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar