Denpasar, RedaksiManado.Com - Erupsi freatik atau yang diakibatkan tekanan uap air kembali terjadi di Gunung Agung. Erupsi kedua ini diwarnai asap kelabu kehitaman setinggi 1.500 meter.
"Letusan freatik kedua terjadi pada pukul 17.20 WITa dan tercatat di stasiun Dukuh," kata Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunungapi Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil Syahbana saat dikonfirmasi, Sabtu (25/11/2017).
Saat letusan terjadi dilaporkan cuaca berawan dengan angin yang bertiup lemah ke arah barat. Asap kawah yang bertekanan sedang teramati berwarna kelabu kehitaman dengan intensitas tebal.
"Secara visual teramati pukul 17.30 WITa dari Culik dan Batu Lompeh ke arah Barat-Barat Daya, asap kelabu kehitaman setinggi 1.500 meter dari permukaan kawah," ujar Devy.
Walau asap membumbung layaknya erupsi magmatik, namun letusan ini bukanlah eksplosif. Status gunung api setinggi 3.142 Mdpl ini sendiri masih level III atau siaga. (TL)
"Letusan freatik kedua terjadi pada pukul 17.20 WITa dan tercatat di stasiun Dukuh," kata Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunungapi Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil Syahbana saat dikonfirmasi, Sabtu (25/11/2017).
Saat letusan terjadi dilaporkan cuaca berawan dengan angin yang bertiup lemah ke arah barat. Asap kawah yang bertekanan sedang teramati berwarna kelabu kehitaman dengan intensitas tebal.
"Secara visual teramati pukul 17.30 WITa dari Culik dan Batu Lompeh ke arah Barat-Barat Daya, asap kelabu kehitaman setinggi 1.500 meter dari permukaan kawah," ujar Devy.
Walau asap membumbung layaknya erupsi magmatik, namun letusan ini bukanlah eksplosif. Status gunung api setinggi 3.142 Mdpl ini sendiri masih level III atau siaga. (TL)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar