BITUNG, RedaksiManado.Com – Wali Kota Bitung Max J Lomban membuka kegiatan koordinasi dan sekaligus pembentukan kelurahan tangguh bencana. Kegiatan yang bertujuan mewujudkan kemandirian dan ketangguhan masyarakat kelurahan dalam menghadapi bencana itu, digelar di BPU kantor Walikota Bitung.
Wali Kota Bitung Max J Lomban dalam sambutannya mengingatkan bahwa kita harus selalu siaga, sehingga program seperti ini harus terus dilakukan agar semua kelurahan di Kota Bitung menjadi kelurahan tangguh bencana. “Perlu adanya pemetaan wilayah rawan dengan seluruh potensi bencana di seluruh wilayah tersebut. Sehingga masyarakat dapat mengetahui di mana wilayah rawan bencana serta jalur evakuasi yang ada,” ungkap Lomban.
Dikatakan pula, Badan Penanggulangan Bencana Daerah bersama (BPBD) harus melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah dan seluruh unsur yang ada termasuk PMI. “Koordinasi sangat dibutuhkan dalam rangka mengambil langkah antisipasi pencegahan dan penanggulangan bencana,” kata Lomban.
Sementara itu, Kalaksa BPBD Kota Bitung, Frangky Lady mengatakan, kegiatan sosialisasi ini berdasarkan MoU antara Sekretaris Daerah, Kalaksa BPBD Kota Bitung dan Direktur Pemberdayaan Masyarakat BNPB tentang program pembentukan desa/kelurahan tangguh bencana atau destana. “Kegiatan ini diikuti oleh 70 peserta dari keterwakilan unsur perangkat daerah, Polres, Kodim, Marinir, Dodik, camat, lurah, TMI, Tagana, Senkom, RAPI dan unsur swasta,” terang Lady.
Untuk Kota Bitung, lanjut Lady, sesuai hasil verifikasi BNPB ditetapkan 4 kelurahan sebagai lokasì pembentukan desa/kelurahan tangguh bencana yaitu Kelurahan Tandurusa, Kakenturan Satu, Kakenturan Dua dan Kelurahan Batulubang.(PP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar