BOLMUT, RedaksiManado.Com - Kejaksaan Negeri (Kejari) Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) terus mengawal pemanfaatan dana desa senilai Rp 64 miliar. Dana desa diharapkan dapat dikelola dengan transparan dan optimal oleh pemerintah demi memacu kemajuan pembangunan untuk mensejahterakan rakyat.
"Kejari Bolmut akan mengawal dana desa agar termanfaatkan dengan optimal. Seluruh desa harus berkembang dan maju, sebab dana yang disalurkan pemerintah untuk pembangunan dan pemberdayaan sangat besar. Jangan justru hanya jadi desa tertinggal terus," kata Bertho Sohilait, Kasi Intel Kejari Bolmut saat sosialisasi pemanfaatan dana desa kepada sangadi, Kamis (24/8/2017).
Kejari tak hanya akan menegakkan hukum untuk pelaku penyimpangan dana desa. Tapi akan mengawal dan mengamankan program pembangunan di desa. "Dalam pengelolaan dana desa, kejaksaan terlibat sebagai tim pengawal dan pengamanan pemerintahan dan pembangunan daerah (TP4D). Jika ada yang melakukan penyimpangan atau korupsi akan diamankan di lembaga pemasyarakatan, tapi jika berhasil melaksanakan program pembangunan akan dikawal terus agar sukses," tegas Bertho.
Di Indonesia, secara keseluruhan pengawalan dilakukan untuk 74 ribu desa yang mengelola dana Rp 60 Triliun. "Khusus di Kabupaten Bolmut ada 106 desa yang kami kawal pembangunannya. Diharapkan programnya dilaksanakan sesuai aturan. Jangan dilaksanakan diluar prioritas yang telah ditetapkan," tutur Bertho.
Menurutnya, di Indonesia banyak kepala desa yang terindikasi korupsi karena menyalahgunakan dana desa, misalnya dengan membuat proyek fiktif atau memberikan proyek kepada pihak ketiga.
"Mudah-mudahan di Bolmut tak ada yang fiktif. Sebab, jika ditemukan pasti kami amputasi," ujarnya.
Fadli Usup, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Bolmut mengatakan, pemanfaatan dana desa sangat baik untuk membangun infrastruktur publik dan memberdayakan masyarakat pada tahun ini. "Desa di daerah ini masih tergolong desa tertinggal, jadi akan digenjot program pembangunannya lewat dana desa agar menjadi desa yang maju," ungkapnya.
Di Desa Batu Tajam menurut Sangadi Manuel Maliku, pemanfaatan dana desa sangat optimal. Sejumlah proyek berhasil dibangun, seperti jamban untuk masyarakat, tanggul pengaman pantai, dan drainase. Total dana yang dikelola mencapai Rp 700 Juta. (LW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar