ADP diduga telah melakukan pencemaran nama baik dan atau penghinaan terhadap model kelahiran Jakarta 23 Desember 1988 ini, sebagaimana tercantum dalam Laporan Polisi Nomor LP/3733/VIII/2017/PMJ/Dit.Reskrimum, bertanggal 8 Agustus 2017.
Kasus ini bermula dari perkenalan ADP dan Destiya pada tahun 2016 silam, hingga berbuntut kepada hubungan khusus. Pada Juni 2017, ADP berjanji akan menikahi Destiya secara siri. "Harapannya agar hubungan kami sah di mata agama," ujar Destiya, Kamis (10/8).
Termakan janji tersebut, Destiya pasrah. Termasuk ketika melakukan hubungan layaknya suami istri. Dirinya memperlakukan ADP layaknya seorang suami, meski pernikahan siri yang dijanjikan belum terlaksana. "Waktu itu, saya percaya bahwa nantinya pernikahan siri akan terjadi," kata Destiya.
Ternyata, janji tinggal janji. Menurut Destiya, ADP sulit dihubungi selama Juli kemarin. "Dirinya terkesan menghindar, saya mulai panik," katanya.
Kepanikan Destiya, bukan tanpa alasan. Sebab, pada 14 Juni 2017 Destiya mengaku masih "berhubungan" dengan ADP di Hotel Marina Bay Sand, Singapura. Dirinya takut berbadan dua.
Pada 8 Juli 2017, Destiya kembali mencoba menghubungi ADP. "Saya ingin bicara baik-baik, menanyakan kelanjutan hubungan ini sekaligus menagih pernikahan siri yang dia janjikan," jawabnya.
Sayangnya, lagi-lagi ADP tidak memberikan respon. Baru pada 9 Juli 2017 ADP menghubungi Destiya. Sedihnya, ADP bukan memberikan solusi terbaik untuk hubungan mereka, namun justru memaki-maki dengan ucapan kotor. "Semua saya rekam di ponsel," kata Destiya.
Kepanikan Destiya, bukan tanpa alasan. Sebab, pada 14 Juni 2017 Destiya mengaku masih "berhubungan" dengan ADP di Hotel Marina Bay Sand, Singapura. Dirinya takut berbadan dua.
Pada 8 Juli 2017, Destiya kembali mencoba menghubungi ADP. "Saya ingin bicara baik-baik, menanyakan kelanjutan hubungan ini sekaligus menagih pernikahan siri yang dia janjikan," jawabnya.
Sayangnya, lagi-lagi ADP tidak memberikan respon. Baru pada 9 Juli 2017 ADP menghubungi Destiya. Sedihnya, ADP bukan memberikan solusi terbaik untuk hubungan mereka, namun justru memaki-maki dengan ucapan kotor. "Semua saya rekam di ponsel," kata Destiya.
Tak kuat dengan perlakuan tersebut, didampingi dua sahabatnya Destiya akhirnya memilih menempuh jalur hukum, melaporkan kasusnya ke Polda Metro Jaya.
"Sebagai perempuan, martabat saya direndahkan," kata Destiya.
Sebelumnya bahkan telah santer beredar kabar mengejutkan datang dari Mimi Niki, yang sebelumnya dikenal sebagai Koordinator Nasional(Kornas) Perlindungan Anak(PA) Komnas Anak
Walau sudah tidak menjabat tetapi mimi Niki masih terus menyuarakan hak-hak wanita dan anak-anak Indonesia.
Di salah satu postingan mimi Niki yang redaksi dapat di grup Sultra Watch mimi Niki menulis salah seorang kepala daerah terpilih di Sultra telah melakukan perbuatan biadab kepada seorang perempuan yang ditiduri dengan janji akan dinikahi tapi kemudian dihempaskan. (TL)
"Sebagai perempuan, martabat saya direndahkan," kata Destiya.
Sebelumnya bahkan telah santer beredar kabar mengejutkan datang dari Mimi Niki, yang sebelumnya dikenal sebagai Koordinator Nasional(Kornas) Perlindungan Anak(PA) Komnas Anak
Walau sudah tidak menjabat tetapi mimi Niki masih terus menyuarakan hak-hak wanita dan anak-anak Indonesia.
Di salah satu postingan mimi Niki yang redaksi dapat di grup Sultra Watch mimi Niki menulis salah seorang kepala daerah terpilih di Sultra telah melakukan perbuatan biadab kepada seorang perempuan yang ditiduri dengan janji akan dinikahi tapi kemudian dihempaskan. (TL)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar