Arus Dukungan Mulai Mengalir, DPP Golkar Lirik JAK di Pilkada Minahasa 2018

MINAHASA, RedaksiManado.Com - Tahapan Pilkada Minahasa belum juga dimulai tapi suhu politik mulai memanas seiring dengan bermunculannya calon calon pemimpin tanah toar lumimuut ini untuk 5 tahun mendatang. 

Demikian juga dengan partai politik yang akan menjadi kendaraan para calon ini. Partai Golkar yang merupakan salah satu partai yang dapat mengusung calon tanpa berkoalisi mulai mengeliat seiring dengan mencuatnya nama James Arthur Kojongian yang akrab di sapa JAK yang merupakan kader muda terbaik  partai golkar Kabupaten Minahasa

JAK yang merupakan anggota DPRD Kabupaten Minahasa (2 periode) ini baik di internal partai maupun di mata simpatisan sangat didukung,  termasuk elektabilitas kader muda ini tertinggi dibanding dengan calon lain di internal.

Yan Mamesah salah satu kader dari tompaso mengungkap, bahwa JAK punya elektabilitas yang memadai untuk di usung dari partai golkar, apalagi punya trackrecod yang baik, santun, berwibawa dengan karakter kepemimpinan yang dimiliki.

Begitu juga dengan Merdy Korengkeng tokoh masyarakat di kecamatan kombi berharap kabupaten minahasa dipimpin oleh kaum muda yang mempunyai visi membangun dan mengabdi untuk rakyat. "JAK adalah figur muda yang pantas pimpin pa torang karena beliau benar benar ingin minahasa lebih baik dan sangat memperhatikan rakyat kecil dalam pengabdiannya sebagai anggota DPRD Minahasa"

Selain itu lagi, informasi yang dirangkum di internal DPP Partai Golkar, dimana DPP melirik James A.Kojongian maju di pilkada serentak mendatang, singkat  Arther Wuwung S,Th selaku kader yang adalah juga Wakil Sekretaris Bidang Pemilu Daerah Pemilihan Tomohon Minahasa DPD I Partai Golkar Sulawesi Utara.

Sumber lain yang dapat di percaya dari kalangan DPP Partai Golkar menyebutkan, dimana DPP sangat menginginkan Golkar Minahasa mengusung kader internal atau kader sendiri untuk di plot sebagai calon Bupati pada pilkada serentak di Minahasa, sebab partai Golkar memenuhi syarat untuk mengusung calonnya sendiri berdasarkan dengan jumlah kursi yang ada di DPRD Kabupaten yang melahirkan sejumlah daerah pemekaran.(Red/Tian)