SULUT, RedaksiManado.Com - Wakil Gubernur Sulawesi Utara Drs Steven O.E Kandouw bersama Wakil Ketua TP-PKK dr Kartika Devi Tanos MARS menghadiri Peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) yang jatuh setiap tanggal 1Mei ini merupakan momentum bagi kaum buruh yang ada di Indonesia lebih khusus di Sulawesi Utara (Sulut). Pada peringatan Hari Buruh di Sulut sendiri berbeda dengan daerah lain, Pemprov sendiri menggelarnya dengan berbagai kegiatan seperti, bakti sosial, pasar murah, door price serta musik hiburan untuk para buruh yang hadir di aula Mapalus Kantor Gubernur Sulut, Senin (1/5/2017) kemarin.
Wagub Steven Kandouw mengatakan, setiap tanggal 1 Mey hari libur khusus untuk buruh, tidak ada hari libur untuk Petani, Pelayan apalagi untuk PNS.
"Tapi khusus untuk buruh adalah suatu kehormatan yang diberikan oleh Republik yang kita cintai ini hari buruh adalah hari libur. Ini menandakan bagaimana negara ini mengakui eksistensi buruh, mengakui bahwa buruh merupakan satu komponen bangsa yang sangat vital, untuk itu harus diberi porsi dan tempat yang khusus," kata Wagub Steven.
Wagub juga meminta serikat buruh untuk meningkatkan etos dan disiplin kerja peningkatan SDM untuk kemajuan bangsa negara tercinta.
Sementara itu, Kadisnakertrans provinsi Sulut Erny Tumundo mengatakan May Day sendiri di Sulut mengambil tema bahwa May Day Is Happy Day.
"Disini kita semua ciptakan suasana keakraban dari pemerintah mendengar apa aspirasi para buruh serta secara bersama dengan tujuan ada sinergitas tripartit didalamnya antara pemerintah, buruh serta pengusaha," katanya.
Lanjutnya, tahun ini memang ada banyak tuntutan para buruh, lewat kegiatan saat ini, pihak pemprov telah membuka mimbar orasi bagi para buruh untuk menyampaikan aspirasinya.
"Pemprov akan mengakomodir semua aspirasi dari para buruh tentu dengan tidak mengurangi semua yang disampaikan. Sebagai pemerintah pihak kami akan mengevaluasi aspirasi para buruh," ungkap Erni Tumundo
Perwakilan pekerja buruh dalam orasinya yang disampaikan oleh Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Nasional Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Tommy Sampelan menyatakan sikapnya kepada pemerintah OD-SK agar dihari buruh ini dalam membangun industrial yang harmonis dan berkeadilan sosial di Sulut, maka kami perlu mengkritisi hal-hal sebagai berikut :
1. Meminta pemerintah untuk bertindak tegas terhadap perusahaan yang menggunakan tenaga kerja asing yang tidak sesuai dengan aturan yang ada.
2. Meminta kepada pemerintah untuk menetapkan sistem pengupahan di Sulut secara sektoral dibidang usaha unggulan.
3. Meminta kepada pemerintah untuk memprioritaskan tenaga harian lepas (THL) untuk diangkat sebagai ASN.
4. Meminta kepada pemerintah untuk secara serius memberdayakan porensi dan ketrampilan sumber daya manusia dalam menghadapi persaingan global melalui pengalokasian anggaran yang memadai dalam APBD Sulut dengan memprioritaskan pemgembangan fasilitas pelatihan di Provinsi/Kabupaten/Kota.
Demikian pernyataan sikap ini kami sampaikan. Kiranya momentum May Day tahun 2017 di Sulut menjadikan pekerja Sulut Hebat : Adil dan Sejahtera.
Peringatan May Day diruang Mapalus kantor Gubernur Sulut dihadiri oleh Sekretaris Provinsi Sulut Edwin Silangen , Unsur Forkopimda, Kepala SKPD lingkup Pemprov Sulut, KSPI, SPN, KSBSI, SBSI serta para organisasi buruh lainnya. ( JaK)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar