Stefa sapaan akrab menyatakan "Negeri ini, sudah harga mati dan tidak dapat ditawar-tawar lagi, Pancasila sebagai dasar dan Ideologi Negara, UUD RI Tahun 1945 sebagai Konstitusi Negara, NKRI sebagai Bentuk Negara, dan Bhineka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara".
“Empat Pilar menjadi tekad, komitmen dan semangat bersama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan dukungan masyarakat luas, maka TNI-Polri jangan ragu dan gentar menindak mereka baik perseorangan maupun komunitas yang secara tersembunyi apalagi terang-terangan menunjukan sikap dan tindakan radikalisme dan intoleransi,” papar Stefa.
Meski demikian, Stefa mengajak masyarakat termasuk warga P/KB GMIM didalamnya Panji Yosua untuk senantiasa berkoordinasi jangan melakukan tindakan anarkis. “Senantiasa menjaga kerukunan, keamanan dan kedamaian,”aku Stefa lagi.
Penegasan Stefanus Ban Liow ini ikut dibenarkan oleh Panglima Panji Yosua Pria/Kaum Bapa Sinode GMIM Brian Waleleng. “Kami tegas menolak kelompok radikalisme dan intoleransi di daerah dan negeri ini. Panji Yosua siap dukung dan bersama TNI-Polri melawan radikalisme dan intoleransi Suatu kewajiban sebagai anak bangsa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” tutup Waleleng. (Tian)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar