SULUT, RedaksiManado.Com - Toilet di sekolah menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara. Kamar kecil yang nantinya digunakan oleh murid-murid sekolah itu bakal segera disulap layaknya toilet mal.
Wakil Gubernur Drs. Steven O.E. Kandouw mengatakan, toilet sekelas mal ini akan dibangun mulai tahun depan dan dimulai dari Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang jumlahnya ada 410 sekolah di Sulut.
"Tahun 2017 rencananya seluruh toilet di SMA dan SMK di Sulut kondisinya harus seperti toilet di mal. Harus bersih. Orang pun tidak akan jijik. Air juga harus selalu tersedia," tegasnya dalam kegiatan Pemantapan Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di Ruangan F.J. Tumbelaka, Jumat (5/5/2017) siang.
Menurut Kandouw, toilet dengan fasilitas mal di sekolah ini bukan untuk sebuah kemewahan. Hal ini demi mendukung program Perilaku Hidup Bersih Sehat di sekolah. "Harapannya dengan kamar mandi dan toilet yang standar mal ini maka kesehatan siswa akan terjamin," tegasnya sambil didampingi Kepala Biro Kesra dr Kartika Devi Tanos, MARS.
Lebih jauh, Kandouw menyebutkan pembenahan toilet juga untuk menanmkan nilai kebersihan sejak dini kepada murid-murid sekolah. "Bahwa pemerintah sejak usia dini ingin menciptakan nilai kebersihan kepada anak anak kita. Ini sangat penting," ujarnya.
Menariknya, kegiatan tersebut diselingi dengan penyerahan piagam penghargaan lomba sekolah bersih tingkat provinsi yang diraih SD GMIM 2 Madidir Bitung, MTs Negeri 1 Kotamobagu, SMA Negeri 1 Pinogaluman Bolaang Mongondow Utara.
Diketahui, toilet yang higienis mesti terjamin bersih, aman, dan kering. Kenyataannya, toilet sekolah sering kali kurang ventilasi dan cahaya sehingga lembab dan jamur mudah tumbuh subur di dalamnya. Lantai toilet sekolah pun banyak yang kemiringannya kurang pas. Alhasil, toilet menjadi becek.
Toilet sekolah bahkan kerap tidak dilengkapi peralatan dan pembersih yang memadai. Toilet sekolah harus mempunyai petugas kebersihan khusus yang mengerti cara membersihkan toilet yang benar.
Data dari UNICEF menyebutkan, secara umum 37 persen populasi di dunia belum bisa menikmati fasilitas toilet bersih. Akibatnya, sepertiga persen masyarakat dunia terinfeksi cacing. Bahkan, di Indonesia, 45 persen penduduk belum menikmati toilet bersih, termasuk saat di sekolah. Toilet kotor dapat mengakibatkan kuman mudah tumbuh dan toilet pun menjadi sumber penyakit.
Kegiatan pemantapan program UKS turut dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Gammy Kawatu, kepala dinas kesehatan, kepala dinas pendidikan dan kepala bagian kesejahteraan rakyat kabupaten dan kota se Sulut. (Jak)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar