Pada kesempatan itu, menurut Walikota Manado yang kerap disapa akrab GSVL saat meninjau TPA Sumompo, bahwa Kondisi TPA kita di Sumompo sekarang ini sudah tidak layak lagi sebagai tempat penampungan sampah karena sudah membukit. “Ini akibat bencana banjir yang terjadi tahun 2014 lalu. Dimana, TPA kita menjadi tempat untuk membuang puing-puing atau sampah banjir yang sangat banyak. Sehingga, TPA kita tidak lagi lembah tetapi sudah menjadi bukit dan tidak layak lagi,” ungkap GSVL, didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Manado DR Peter KB Assa, Kepala Bapelitbang Kota Manado DR Linny Tambayong dan Kadispora Dra Lenda Pelealu.
Untuk itu, Walikota Manado dua periode ini, mengambil terobosan dengan membangun Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) di 11 kecamatan, serta memberikan bantuan motor sampah kepada 504 lingkungan.
“Saya berusaha mencari jalan keluar bagaimana mengatasi persoalan sampah ini. Makanya, sekarang ini kita sedang menyiapkan TPSS di 11 kecamatan, serta memberikan bantuan motor sampah kepada 504 lingkungan. Nantinya, TPS (Tempat Pembuangan Sementara) yang ada di pinggir jalan akan kita bongkar,” cetus GSVL.
Lanjut dikatakan Orang nomor satu di Ibukota Provinsi Sulawesi Utara ini, TPSS yang ada di setiap kecamatan sampah akan dipilah sebelum di bawa ke TPA. “Sampah mana yang bisa didaur ulang akan dipilahkan, mana yang bisa dimanfaatkan untuk dijadikan kerajinan tangan akan diisendirikan, dan mana yang sama sekali tidak dapat digunakan akan dibawa ke TPA,” jelas Ketua Dewan Pengawas Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI).
Beliau pun menyatakan terimakasih kasih kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara dibawah kepemimpinan Gubernur Olly Dondokambey SE dan Wakil Gubernur Drs Steven O Kandouw, yang akan membangun TPA Regional di wilayah Wori, Kabupaten Minahasa Utara.
“Terima kasih saya atas nama pemerintah dan masyarakat Kota Manado kepada Pak Gubernur yang akan membangun TPA Regional. Nantinya, sampah yang masuk kesana dari Manado, Bitung, Tomohon dan Minahasa,” tutur GSVL.
Disisi lain terkait piala Adipura, dikatakannya jika sanitary landfill (buang lalu di timbun) TPA menjadi syarat utama penilaian, Kota Manado tidak akan pernah mendapat penghargaan dibidang kebersihan tu. “Meskipun secara umum kota kita bersih, namun jika TPA kita masih seperti ini tidak lagi sanitary landfill, sampai apanpun kita tidak akan mendapat Adipura. Tapi yang terpenting Kota Manado kita bersih dan nyaman, karena bersih itu pasti warganya akan sehat,” tutup GSVL.
(Vikni)
(Vikni)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar