Belum lama ini Surat Keputusan (SK) dengan kop Dewan Pimpinan Pusat PG beredar luas. Dalam SK tersebut menyebut jika Stefanus Vreeke Runtu (SVR) sudah digantikan posisinya oleh Fahd Arafiq. Namun SK tak bernomor tersebut belum bisa terkonfirmasi benar atau tidak. Hanya saja tadi malam beredar foto SVR sedang mengikuti rapat bersama ketua-ketua DPD I se-Indonesia yang dipimpin Ketum PG Setya Novanto di Jakarta.
SVR ketika dimintai tanggapan mengatakan, dalam rapat tersebut tak sedikitpun menyinggung mengenai pergantiannya sebagai Ketua PG Sulut. “Dalam daftar absen, nama saya masih sebagai ketua Sulut. Kemudian yang hadir rapat itu adalah semua ketua DPD I. Kalau mungkin saya sudah bukan ketua PG, bagaimana mungkin diundang dalam rapat ini,” ujarnya semalam. Rapat tersebut lanjutnya, dihadirinya juga Nurdin Halid, Idrus Marham, Robert Kardinal, Roem Kono, Azis Syamsudin, dan Yahya Zaini.
“Tidak ada SK karena buktinya saya masih hadir rapat. Mohon kader-kader tetap tenang. Saya kembali ingatkan jika Golkar adalah partai besar dan punya mekanisme organisasinya. Tak mungkin sudah ada SK Plt ketua lalu saya tidak tahu,” tegasnya. Di sisi lain Sekretaris PG Sulut Edison Masengi menyatakan tak mengetahui perihal SK. “Katanya sudah beredar, tapi belum ada tembusan di DPD,” ujarnya singkat.
Sementara itu, pengamat politik Sulut menilai hembusan kabar-kabar negatif bisa mempengaruhi performa PG di Pilkada 2018 yang makin dekat. “Kalau ingin jadi partai pemenang, masing-masing kader lebih baik fokus membesarkan partai. Jika masih saling menjatuhkan seperti ini, kasihan partainya,” kata Dr Johny Lengkong. Penyegaran dalam organisasi, diakui akademisi Fispol Unsrat ini sangat mungkin terjadi. “Tapi saya kira untuk partai sekelas Golkar mekanismenya pasti ada. Tidak serta merta seperti ini,” pungkasnya.(Vik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar