» » Program Tol Laut Terganjal Biaya Angkut Tinggi

Tahuna,-Hanya gara-gara tidak konsistennya para pengusaha lokal, Program Tol Laut yang siap menghadirkan pelayaran arus barang Surabaya-Makasar-Sangihe kini harus terganjal untuk sementara waktu.
Hal ini ditegaskan Kadis Perdagangan Kabupaten Sangihe, Dra. Velma Maheso kepada sejumlah wartawan, Selasa (18/04) kemarin. Tidak konsistennya pengusaha di Sangihe itu menurut Mahaso, terkait ketidak sanggupan pengusaha membayar biaya angkut kontener yang telah disepakati Rp 15 juta, padahal kesepakatan itu langsung disaksikan Tim Kementerian Perdagangan dan pelaku Tol Laut Surabaya ketika melakukan tatap muka dengan pelaku usaha Sangihe di ruang Serbaguna Rumah Jabatan Bupati belum lama ini.
Karena terkendala dengan harga biaya angkut tersebut, realisasi pelayaran kapal tol laut Surabaya-Sangihe yang sedianya akan dilaksanakan akhir April ini, terpaksa harus ditunda sambil menunggu kesanggupan pengusaha menyanggupi tarip biaya angkut kontener.
”Sebenarnya akhir april ini pengusaha dari Surabaya sudah siap mengirim barang ke Sangihe, namun mereka membatalkan karena ternyata pengusaha di Sangihe tidak sanggup membayar biaya angkut Rp 15 juta. Dan hal ini sangat kami sayangkan, sebab saat pertemuan pengusaha telah menyetujuinya, padahal saat itu ada alterntif harga yang bisa ditawarkan,”ungkap Maheso.
Lalu apa jalan keluarnya agar Tol Laut bisa jalan ?, menurut mantan Staf Ahli Pemkab Sangihe itu,pemerintah akan bekerja sama dengan PT PELNI yang notabene mampu menekan harga biaya angkuat hingga Rp 8 juta.
”Jadi kita tinggal menunggu adanya subsidi tol laut yang nantinya akan bekerja sama dengan PT PELNI dimana untuk biaya angkutannya hanya dalam kisaran Rp 7 juta sampai Rp 8 juta,”ujarnya.(CR)

Admin RMC 4/19/2017

Penulis: Admin RMC

RedaksiManado.Com : Situs Media Online yang menyajikan berita secara umum baik Internasional, Nasional dan Khususnya di Sulawesi Utara
«
Berikutnya
Posting Lebih Baru
»
Sebelumnya
Posting Lama

Tidak ada komentar: