Mitra, RedaksiManado.Com - Curah hujan yang tinggi di kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) selang beberapa hari terakhir, rupanya berdampak munculnya sejumlah titik longsor. Bahkan sesuai informasi yang diterima, desa Lowatag di kecamatan Touluan Selatan, terancam terisolir mulai Minggu (09/04/2017).
Camat Touluan Selatan, Silvia Makaenas yang dihubungi detikawanua.com mengatakan, hingga Senin ini, belum dapat akses penuh menuju desa Lowatag karena adanya longsor besar yang menyebabkan jalan putus antara desa Buna dan Lowatag.
"Hingga saat ini jalan masih putus, hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua, itupun hanya melewati jembatan darurat yang dibuat warga," ungkap Makaenas, Senin (10/04/2017).
Lebih lanjut dirinya mengatakan, sudah menyurat ke instansi terkait untuk penanganan masalah longsor, karena dua hari terakhir ada sejumlah titik longsor yang terjadi di kecamatan Touluan Selatan.
" Kami sudah melapor ke pak bupati, karena banyak akses penghubung yang terjadi longsor, selain Buna ke Lowatag ada juga Ranowako ke Kalait yang juga berpotensi putusnya jalan," jelasnya.
Dirinya juga mengatakan, jika tak cepat diatasi permasalahan longsor yang ada, desa Lowatag bisa-bisa terancam terisolir, karena itu akses jalan satu-satunya.
" Kami masih menunggu instansi terkait untuk penanganan ini, karena masyarakat tentu sangat kesulitan untuk aktifitas," ujarnya.
Sementara itu, pihak Dinas Pekerjaan Umum (PU) Mitra yang berhasil dikonfirmasi lewat sekertaris Dinas Damri Mamahit, mengakui pihaknya sudah mendapatkan surat dari kecamatan Touluan Selatan, dan akan segeran menindaklanjutinya.
"Surat baru masuk tapi sudah komunikasi lewat WA, kami sementara memperbaiki alat berat yang ada, tapi kami akan tetap mencari jalan keluar lain untuk mengatasi persoalan di sana," terang Mamahit. (Bay)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar