TOMOHON, RedaksiManado.Com – Sebagai Perangkat Daerah yang “baru lahir” Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tomohon memiliki tugas yang berat dalam menyelaraskan segala program kerja dan anggarannya untuk mengolah/memanage Sumber Daya yang ada. Fasilitas penunjang kerja/kinerja masih dalam proses penyediaan dan perampungan, seperti Gedung Kantor.
“Namun semua itu tidak menghalangi kinerja Dinas Komunikasi dan Informatika untuk mewujudkan Visi Kota Tomohon “Terwujudnya Masyarakat Kota Tomohon yang Religius, Berdaya Saing, Demokratis, Sejahtera, Berbudaya dan Berwawasan Lingkungan, Menuju Kota Wisata Dunia” dalam semboyan/motto Wali Kota Jimmy F. Eman, SE, Ak dan Wakil Wali Kota Syerly Adelyn Sompotan yaitu Tomohon TANGGUH (Tertib, Aman, Nyamam, Unggul dan Hidup Rukun),” ungkap Kepala Dinas Konunikasi dan Informatika Hengkie Y. Supit, SIP beberapa waktu lalu.
Dikatakannya, dengan program Dedicate Emas : Mengubah Wajah Kota dengan E-Government dan Smart City Service sebagai Akselerasi Pembagunan, maka Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tomohon mengerjakan beberapa hal seperti: Mengubah domain website dari tomohonkota.go.id menjadi tomohon.go.id yang saat ini dikelola langsung oleh Pemerintah Kota melalui Diskominfo, merancang regulasi e-Goverment dan regulasi Pedoman Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi Daerah sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat, pemerintah dan stakeholder, mengupayakan Layanan Tunggal Darurat 112, mempersiapkan adanya Command Centre, mempersiapkan kamera pengawas/pemantau di 20 titik, terutama pintu masuk keluar Kota dan jalur Lalu Lintas, mengintegrasikan pelaksanaan e-government Dengan anggaran tahun 2017 untuk membangun infrastruktur sebesar 2 Miliar jauh lebih kecil dari anggaran pembagunan Kab/Kota lainnya.
Lanjut Supit, Pemerintah Daerah Kota Tomohon telah berkomitmen dgn KPK untuk pelaksanaan e-Government yang terintegrasi, berintegritas dan murah dalam pengadaan dan pengembangan aplikasi e-government.
“Tapi tetap memperhatikan kaidah-kaidah yang berlak yang mengedepankan kemajuan teknologi terintegrasi ke semua perangkat daerah hingga kelurahan dan nantinya ke masyarakat,” tandasnya.
Sebagai bentuk layanan informasi, Diskominfo menggunakan media sosial seperti facebook, instagram dan tweeter dan juga halaman website yang saat ini masih dalam proses perbaikan dan pengembangan, belum di launching, namun dari pada itu secara teknis website harus dalam keadaan online, karena ada sejumlah aplikasi e-goverment yang sementara digunakan. Maka dari itu, konten-konten informasi publik dalam website belum terintegrasi sepenuhnya.
“Kedepan, dibulan ini (April-red), Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tomohon, akan melaksanakan sosialisasi e-goverment kepada Perangkat Daerah Pemerintah Kota Tomohon agar dapat menyelaraskan pemahaman mengenai pelaksanaan e-Goverment,” imbuh Kabid e-Goverment Klaudius Kalesaran, SH.(Abd)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar