Mengetahui hal tersebut, Bupati JWS pun memberikan ucapan terimah kasih dsan bersyukur kepada Tuhan yang pada ahirnya, segalah yang tersembunyi nampak dan memberikan tanggapan tentang hal yang disangkakan kepadanya, lewat akun facebook (FB) resminya. Menurutnya, sejumlah tuduhan yang disampaikan lewat demo tersebut seperti Lampu solar cell dan Gapura Desa yang menggunakan Dana Desa semuanya yang mengelola bukan dirinya melainkan pihak pemerintah desa.” Yang bangun pihak Desa, yang beli Desa dan yang menikmati juga Desa, koq malah saya yang di salahkan,” sesalnya.
“Kemudian soal DAK 2007 yang turut dituduhkan kepadanya, menurut JWS kasus tersebut telah sampai gelar perkara di Polda Sulut yang juga menghadirkan KPK dan ternyata tidak terbukti dan akhirnya dihentikan. Demikian juga dengan Tunjangan Sertifikasi Guru (TSG), dimana maslah ini sudah dilidik pihak Kejari Minahasa pada tahun 2014, dengan hasil yang sama bahwa tidak terbukti,” jelas JWS.
“TSG prosesnya di tranfer ke Bank Sulut dan langsung ke Rekening Guru, sisa uang di kembalikan ke kas Negara, ” imbuhnya.
Sedangkan, terkait Benteng Moraya yang juga dikatakan mereka mengalami kerugian Rp 20 Miliard. adalah tidak masuk akal karena sudah di audit pihak BPK dan tidak ada masalah karena proses lelang telah dilaksanakan sesuai prosedur.
Disesalkan juga oleh JWS bahwa masih ada segelintir orang yang permasalahkan soal tuduhan adanya proyek fiktif dan proyek berulang dijaman pemerintahannya, JWSpun turut menyesalkan tuduhan tersebut.
” Sudah hari gini masih nekad proyek fiktif? yang justru ada adalah proyek DAK 2016 sudah di bangun belum di bayar, namun segera akan diselesaikan,” katanya lagi.
Terhadap masalah ini, dikatakan JWS, dirinya akan segera mengambil langkah hukum dengan melapor orang yang terlibat dalam demo tersebut ke Polda Metro Jaya, karena semua yang dituduhkan tidak berkaitan dengan dirinya selaku Bupati, sehingga telah mencemarkan nama nama baik dia dan keluarganya.Angel)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar