Buka MUSREMBANGNAS, Jokowi Sampaikan 3 Fokus Utama Bangun Ekonomi RI

Jakarta, RedaksiManado.Com - Presiden RI Joko Widodo membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrembangnas) 2017, Rabu (26/4) di Hotel Bidakara Jakarta. Selain Jokowi, tampak pula sejumlah menteri kabinet kerja dalam kegiatan tahunan yang digelar oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) ini.

Jokowi menekankan fokus dalam rencana pembangunan nasional, mengacu pada tiga hal. Yang pertama, adalah infrastruktur. "Saya sampaikan ke menteri, kita mau fokus pada infrastruktur dan investasi," ungkap Jokowi saat membuka Musrenbangnas 2017.

Kedua adalah integrasi dari pemerintah pusat hingga ke desa. Sehingga pembangunan yang direncanakan selesai dengan tepat dan bermanfaat sesuai dengan . "Yang saya jumpai, ada waduk tidak ada irigasinya sudah bertahun-tahun. Di Aceh, saya diberitahu Pak Gubernur, saya lihat benar. Ada pelabuhan tidak ada jalan. Tidak hanya satu dua," paparnya.

Ketiga, fokusnya adalah mendatangkan investor. Jokowi menyadari, tingginya biaya yang dibutuhkan untuk membangun infrastruktur tidak bisa dipenuhi oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

"Berkaitan dengan APBN dan APBD. Ini kecil sekali, kita ingin bangun infrastruktur kebutuhannya Rp 5.500 triliun dalam lima tahun. Anggaran kita hanya mampu sediakan Rp 1.500 triliun. Di bawah 30%. Sisanya dari mana? Dari investasi. Tidak ada jalan lain kecuali investasi. Mendapatkan investor, tidak ada jalan lain," terangnya.

Dalam membangun infrastruktur, Jokowi memastikan tidak akan rugi. Misalnya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ketika membangun jalan tol, selesai pembangunan bisa dijual untuk membangun infrastruktur lainnya.

"Kalau sudah bangun tol sudah jadi segera itu dijual. Sekuritisasi untuk misalnya bangun habis Rp 10 triliun, dijual jadi Rp 30 triliun. Bisa bangun di tempat lain. Jual lagi jadi 10x lipat. Dulu BUMN kita senangnya memiliki, kalau sudah bangun terus dimiliki. Setiap bulan dapat income. Itu sudah kuno," kata Jokowi. (TL)