Masih menurutnya, Politik itu pengabdian. Dengan adanya 10 Ketua DPD II di Kabupaten/ Kota yang diduga berupaya untuk menggantikan dirinya, SVR mengaku tidak ada langkah yang akan diambil.
“Golkar sangat taat dengan aturan organisasi. Tidak akan ada musdalub tandingan,” kata Wakil Ketua DPRD Sulut di ruang kerjanya.
Kepada wartawan, SVR menyatakan dirinya masih Ketua Golkar Sulut. Ia pun mengakui santai-santai saja dengan gerakan yang dilakukan oleh 10 Ketua DPD II. ” Kalau ngoni lia so ada SK lain berarti sudah bukan kita yang ketua Golkar,” tutur SVR sambil tertawa.
Sementara itu, ketika disentil soal posisi 10 Ketua DPD II Golkar. SVR mengaku siapa pun yang melanggar perintah partai pasti akan ada sanksi yang akan diberikan.
” Kami sudah melakukan tolerir yang cukup tinggi. Karena menjaga kekompakan kader, bahkan biarpun sudah melakukan kesalahan kami doakan. Demi menjaga kekompakan dan jangan sampai terjadi perpecahan, semua punya pendukung tapi yang rugi adalah partai sendiri,” ujar SVR.
Kepada wartawan, SVR mengakui pergantian terhadap Ketua Golkar. Itu bisa dilakukan jika Ketuanya melakukan pelanggaran atau tersangkut masalah hukum dan organisasinya tidak jalan sama sekali.
Ketika disinggung apakah ada dugaan setingan dari partai lain untuk membuat Partai Golkar di Sulut pecah. SVR menyatakan tidak ada setingan dari partai lain. Yang terjadi sekarang ini ada kader yang ambisi tapi jangan ambisius. ” Beda ambisi dan ambisius,”ungkapnya, sambil menghimbau agar kader partai terus menjaga kekompakan. Meskipun sebenarnya kader yang tersandung kasus hukum dan tidak menjalankan organisasi, sanksinya harus diganti.(RS)