» » » Sulitnya Mendaftar di BPJS Kesehatan Manado. Warga Minta Perhatian Pihak Terkait

MANADO, RedaksiManado.Com ~ Warning buat warga Kota Manado yang ingin mengurus berkas apapun di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Kota Manado, Sulawesi Utara, untuk mempersiapkan mental, fisik dan juga kesabaran saat berkunjung ke kantor pelayanan di Marina Plaza tersebut. 
Hal ini dikarenakan antrian untuk mendaftarkan diri sebagai peserta jaminan kesehatan ini begitu lama. Apalagi untuk pelayanan, loket yang dibuka hanyalah satu saja. Padahal masyarakat yang antri begitu banyak. Belum lagi, untuk pelayanan kepada 1 orang peserta, membutuhkan waktu hingga 30 menit. Sehingga antrian akan terasa begitu lama, terutama untuk nomor antrian yang sudah ada di angka 10 ke atas. 
Sejumlah warga pun mengeluhkan pelayanan yang kurang prima tersebut. Mereka menilai jika BPJS justru membuat mereka harus kehilangan waktu dan juga pendapatan, karena harus seharian antri untuk mendapatkan pelayanan. 
"Saya datang jam 8 baru dilayani jam 11 karena pelayanan hanya 1 loket saja. Ternyata belum habis disitu. Karena saya masih harus balik lagi ke kantor BPJS untuk ambil kartu 2 minggu lagi," tutur beberapa warga yang mengaku datang dari Bunaken untuk mengurus BPJS kesehatan. 
Menurut para warga yang minta agar nama mereka tidak dipublish karena takut dipersulit pengurusan BPJS ini, kalau tidak ada ancaman mereka tidak bisa mengurus apapun kalau tidak punya BPJS, pastinya mereka tak akan datang untuk antri yang sangat lama ini. 
"Kami ini hanya orang kecil, dapat penghasilan kalau kerja. Nah, ini seharian kami di tempat ini (BPJS), mau makan apa sebentar karena kami tidak masuk kerja," tutur para warga ini. 
Beda loket beda keluhan. Jusa salah satu yang ingin memisahkan iuran BPJS karena masih terdaftar sebagai tanggungan anaknya, mengaku seperti di ping pong oleh pihak BPJS. Jusa mengaku sudah bolak-balik kantor BPJS tapi tak kunjung mendapatkan pelayanan. 
"Waktu pendaftaran BPJS saya ada diluar daerah bersama istri sehingga didaftarkan anak dan masuk ke tanggungannya. Nah, karena saya sudah ada di Manado saya ingin pisahkan. Tapi sejak 2016 saya terus dipingpong," tutur Jusa. 
Menurutnya, waktu akan memisahkan nama, pihak BPJS meminta agar kepala keluarga yang terdaftar di BPJS yang datang. Tapi, saat anaknya yang datang untuk mengurus, petugas BPJS malah bilang harus yang bersangkutan karena harus menandatangani berkas. 
"Benar-benar buruk pelayanannya. Dengan adanya iuran yang dibayar, tentu hal seperti ini sangat disayangkan. Entah siapa yang salah, tapi yang pasti program ini seharusnya program yang baik tapi tak dikelola dengan baik," kata Jusa. 
Linda peserta BPJS lainnya mengaku begitu tersita waktunya karena BPJS. Menurutnya, karena pelayanan yang hanya dibuka 1 loket saja, dirinya terpaksa mengalami kerugian karena tak bisa berjualan. 
"Padahal saya hanya mau pindah Fasilitas Kesehatan saja, tapi ribetnya minta ampun. Antriannya panjang sekali," kata Linda. 
Sementara, pihak BPJS melalui Humas Erlina Patasi mengatakan, pihaknya memang tak memiliki SDM yang banyak sehingga untuk 1 loket memang dilayani 1 orang saja. 
Apalagi menurut Erlina, saat ini pihak BPJS telah membagi pelayanan untuk TNI, Polri dan PNS dan Badan Usaha di kantor BPJS Teling dan untuk yang masyarakat umum di Marina Plaza. 
"Jadi untuk SDM nya kita bagi kedua tempat. Dan memang kami memiliki kekurangan SDM," tutur Erlina. 
(jusuf kalalo)

Admin RMC , 3/09/2017

Penulis: Admin RMC

RedaksiManado.Com : Situs Media Online yang menyajikan berita secara umum baik Internasional, Nasional dan Khususnya di Sulawesi Utara
«
Berikutnya
Posting Lebih Baru
»
Sebelumnya
Posting Lama