Sitaro, RedaksiManado.Com - Dengan pengalihan kewenangan di bidang pendidikan khusus untuk Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMA/SMK) oleh pemerintah Propinsi, dipastikan Kabupaten Kepulauan Sitaro mengalami kekurangan guru.
Dari informasi yang berhasil dirangkum harian ini kekurangan guru masih dirasakan sekolah-sekolah di hampir sebagian besar sekolah yang tersebar di daerah kepuluan ini khususnya untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Sitaro, Robert Kahiking SPd MM ketika dikonfirmasi hal ini turut membenarkan hal tersebut, sehingga banyak sekolah yang kekurangan guru.
"Masih banyak sekolah yang membutuhkan tenaga guru, sehingga ini dibijaksanai dengan memasukan tenaga honorer dan juga guru bantu,"kata Kahiking. Dikatakan Kahiking, kekurangan guru bukan disebabkan karena ketidakpedulian pemerintah daerah, namun kondisi tenaga guru di daerah memang sangat minim.
"Untuk itu pemerintah daerah berupaya untuk melakukan pemerataan pembagian tenaga guru diseluruh pelosok agar kebutuhan guru di setiap sekolah bisa terpenuhi,"kata Kahiking. Meskipun begitu, dirinya juga senantiasa memberikan penegasan kepada seluruh kepala sekolah walaupun ditengah kondisi kekurangan tenaga guru, kinerja tetap ditingkatkan.
"Kita maksimalkan tenaga guru yang tersedia. Dan memang dengan adanya moratorium penerimaan CPNS ini sangat dirasakan masyarakat di kepulauan, apalagi kita disini sangat nmembutuhkan banyak tenaga guru,"tukas dia. Ia menambahkan, untuk jumlah guru di Kabupaten Kepulauan Sitaro berada dikisaran 924 tenaga guru yang tersebar di TK, SD dan SMP.
"Dan memang idealnya untuk setiap sekolah itu paling sedikit delapan orang guru, tapi ada sekolah khususnya SD itu berada dibawah angka ideal ini, sementara siswa sangat banyak, dan guru yang dibutuhkan untuk SD itu sekitar 200 tenaga guru,"jelas dia.(CR)