» » » SAR Bitung Evakuasi ABK Kapal Tenggelam

BITUNG, RedaksiManado.Com – Kapal KLM Kembang Selamat, Kamis (30/03/2017) sekitar pukul 17.00 Wita dilaporkan tenggelam akibat dihantam ombak di titik koordinat 00°08’341″ S – 124°23’100″ E. Menurut informasi, kapal yang bertolak dari Kendari menuju Kaltim, memuat 262 ton sembako bersama 10 orang anak buah kapal (ABK), tepat berada di di titik koordinat 00°08’341” S – 124°23’100” E, kapal tersebut dihantam ombak setinggi 2,5 – 4 meter.
Kepala Seksi Operasional Kantor SAR Manado Djefry Mewoh mengatakan, awalnya menerima informasi melalui Basarnas Gorontalo, dimana salah satu keluarga korban dating melaporkan adanya kapal tenggelam. “Laporan kami terima dari kantor SAR Gorontalo pada hari Kamis 30 Maret sekitar pukul 17.00 Wita. Dan saat itu juga, kami langsung kerahkan KN. Bima Sena untuk melakukan pertolongan,” ungkap Mewoh.
Lebih jauh dijelaskan, nanti sekitar pukul 23.15 Wita baru seluruh ABK berhasil dievakuasi kemudian diangkut ke dermaga Pelabuhan Navigasi Bitung yang lokasinya sudah dekat. “Kapal SAR 216 Gorontalo sempat melakukan evakuasi, tapi KN. Bima Sena yang lebih dulu tiba di lokasi. Meski kapal tersebut tidak berhasil diselamatkan, tapi tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut,” terang Djefry.
Nahkoda Kapten Kapal KLM Kembang Selamat, Ancha Iskandar, warga Majene Sulawesi Barat, kepada wartawan menuturkan, kapal mereka dihantam obak setingga 2,5 – 4 meter sehingga kapal tersebut tenggelam. “Sekitar pukul 06.30 Wita, kapal kami dihantam ombak besar. Tak lama kemudian air mulai masuk, tapi kami terus berusaha menuju daratan yang jaraknya sekitar 91 mil dari Gorontalo, 109 mil Luwuk dan 104 mil menuju Kota Bitung. Tapi kami tidak bisa berbuat banyak, karena mesin kapal mati dan air terus masuk ke kamar mesin,” tuturnya.
Melihat kapal mulai tenggelam, ia pun menghubungi istrinya dan menceritakan peristiwa itu. “Saya langsung menghubungi istri saya bahwa kapal kami akan tenggelam, kemudian istri saya menelepon keluarganya yang berada di Gorontalo untuk melaporkan ke SAR Gorontalo,” beber Iskandar.
Saat itu juga lanjut Iskandar, ia segera memerintahkan ABK untuk menyelamatkan barang-barang penting dengan memasukan ke dalam tong air kosong. “Kemudian saya memerintahkan ABK saya untuk segera naik di rakit untuk menyelamatkan diri, tong yang kami isi barang-barang bawaan diikat di rakit yang kami naik, kemudian diselamatkan oleh Tim SAR Manado,” katanya.(PP)

Redaksi Manado 2017 , 3/31/2017

Penulis: Redaksi Manado 2017

RedaksiManado.Com : Situs Media Online yang menyajikan berita secara umum baik Internasional, Nasional dan Khususnya di Sulawesi Utara
«
Berikutnya
Posting Lebih Baru
»
Sebelumnya
Posting Lama

Tidak ada komentar: