MINAHASA, RedaksiManado.Com – Produksi dan harga jual cabe di kabupaten Minahasa sebenarnya dapat terjangkau oleh konsumen karena produksi mencukupi, tetapi harga jual menjadi tinggi karena cabe disalurkan ke luar Minahasa.
Hal ini sebagaimana diungkapkan Asisten Perekonomian dan Pembangunan SetdaKab Minahasa DR S Wilford Siagian MA pada hari Selasa (7/3/2017), saat memimpin rakor Perekonomian dan Pembangunan di Ruang sidang kantor Bupati Minahasa yang diikuti perangkat daerah terkait yakni Bappelitbangda, BPMPD, Badan Penanggulangan Bencana, Dinas Sosial, Dinas Pangan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Perhubungan, Dinas Perdagangan, Dinas Koprasi Usaha Kecil & Menengah, Dinas Pertanian, Dinas Komunikasi & Informatika, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kebudayaan & Pariwisata, Dinas Penanaman Modal & PTSP, Dinas Pekerjaan Umum & Tata Ruang, Dinas Pemukiman & Perumahan Rakyat, PDAM.
Dalam arahannya, Siagian menyampaikan bahwa keasistenan II akan memfasilitasi apabila diperlukan guna kordinasi kerja serta perlu adanya pengkajian lebih lanjut terkait minat masyarakat untuk penyediaan akomodasi pariwisata berupa homestay yang memanfaatkan rumah warga.
“Demikian pula dukungan atas upaya untuk memudahkan proses perijinan, dan ketentuan gangguan tertentu diakibatkan oleh kekhawatiran masyarakat telah diupayakan untuk diatasi dan untuk meyakinkan masyarakat terkait dengan keamanan pembangunan,” tambah Siagian.
Siagian mengatakan Pengawasan produksi pertanian, pengaturan harga jual beli, penyampaian spesifik permohonan dalam bentuk apapun serta usulan internal dan lainnya perlu diperhatikan.
Diakhir kegiatan rakor, Siagian menyampaikan Isu-isu tambahan mengenai produksi dan harga jual cabai dimana produksi mencukupi, tapi harga jual tinggi karna produk disalurkan ke luar Minahasa.
“Mengenai Hotspot Wifi di beberapa tempat penting pusat kegiatan kabupaten Minahasa dan kegiatan pembangunan daerah dilaporkan ke bagian pembangunan,” tutupnya. (Angel)