TOMOHON, RedaksiManado.Com – Fokus mensejahterakan Masyarakat Kota Tomohon khususnya di Bidang Kesehatan, Walikota Tomohon Jimmy Feidie Eman, SE.Ak bersama dengan Wakil Walikota Tomohon Syerly Adelyn Sompotan, terus menggandeng sejumlah Instansi dalam mewujudkannya.
Hal itu terbukti pada hari Jumat (3/3), Pemerintah Kota Tomohon melaksanakan kegiatan Car Free Day dengan dirangkaikan dengan Launching Pembayaran Gaji Tenaga Kontrak via Bank Sulutgo dan Kepersertaan pada Jaminan Sosial Nasional (JSN) yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan dan Bank Sulut Kota Tomohon.
Walikota Tomohon Jimmy Feidie Eman, SE.Ak kepada media ini seusai kegiatan mengatakan, telah mengalokasikan anggaran untuk BPJS lebih khusus kepada tenaga kerja, Hal ini adalah pertama di Sulawesi Utara (Sulut). “Kami menaikan Insentif/Gaji kepada Tenaga Kontrak dalam bentuk asuransi tenaga kerja dalam progam BPJS Ketenagakerjaan, Jadi Tenaga Kontrak di berikan Gaji tetap, tetapi Pemkot Tomohon akan mengcover asuransi tenaga kerja sebesar 100 persen untuk seluruh tenaga kontrak sebanyak 750 orang.” Kata Walikota JFE.
Lanjut Walikota JFE, begitu juga dengan BPJS Kesehatan bukan hanya ASN dan Tenaga Kontrak, tapi juga seluruh masyarakat Kota Tomohon. “Dari jumlah 105 ribu penduduk di Kota Tomohon, kurang lebih hampir 90 Ribu penduduk telah tercover di BPJS Kesehatan, telah mendekati 90 persen. Untuk mencapai 100 persen, saat ini Pemerintah bersama dengan BPJS kesehatan sedang melakukan pendataan. Kita berharap ditahun 2017 ini bisa tercover sehingga Kota Tomohon Bisa menjadi yang pertama dalam pencapaian dari yang kita harapkan.” Ujar Walikota JFE.
Ia Juga Menambahkan pembayaran gaji para Tenaga Kontrak di Lingkup Pemkot Tomohon, akan dilakukan melalui via Bank Sulutgo khususnya cabang Tomohon.
Sementara, Kepala BPJS Kesehatan Divisi Regional Regional X Sulut bapak dr. I Made Puja Yasa. A.Ak , menyampaikan lebih dalam teknis pembiayaan di BPJS Kesehatan yang dibayai oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan pegawai/Penerima Upah tersebut sendiri atau Pemberi Kerja/Pemberi Upah.
“Ada dua sekmen, yang pertama sekmen penerima bantuan iuran yakni dibiayai Pemerintah Pusat melalui APBN dan Pemerintah daerah melalui APBD. Sedangkan yang dibiayai Pemerintah Kota Tomohon berjumlah Kurang Lebih 22 ribu dari 21 % penduduk yang ada. Sedangkan untuk PPNPM tergolong sektor non PBI jadi bukan penerima bantuan iuran, ada 2 % ditanggung Penerima upah sendiri atau tenaga Kontrak dan 3 % dibiayai pemerintah Kota Selaku Pemberi /Kerja Upah.” Jelas Made.
“Dan untuk masyarakat Kota Tomohon yang sudah tercover dalam BPJS JKN KIS, sudah mencapai 90 persen, tinggal 10 persen, tetapi masih terkendala dalam pendataan. Tahun ini Kami bersama pemkot Tomohon berkomitmen untuk melakukan dan memastikan menvalidasi kembali.” Kunci Made.
Selain BPJS Kesehatan , Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Sulut bapak Nazarullah. menjelaskan Tenaga Kontrak di Pemkot Tomohon ada sekitar 750 orang.
“Jadi perorang dicover 13 ribu rupiah, itu sudah termasuk dengan dua program yakni Jaminan Kecelakaan kerja dan dan Kematian. Jika tenaga kerja terjadi dalam 2 kategori ini akan menerima santunan, jika meninggal tanpa kecelakaan menerima 24 juta, dan kalau meninggal akibat kecelakaan kerja atau dalam hubungan kerja , dikalikan gajinya, 48 kali gaji yang akan dilaporkan ke kami. Sedangkan dirawat, selama tidak bekerja, gajinya akan dibayarkan, kalau mengalami cacat juga akan diberikan santunan cacat.” Tutup Nazarullah.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Walikota Tomohon Jimmy Feidie Eman, SE.Ak, Wakil Walikota Tomohon Syerly Adelyn Sompotan, Kepala BPJS Kesehatan Divisi Regional Regional X Sulut dr. I Made Puja Yasa. AAk, Plt. Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Sulut bapak Nazarullah, Kepala Cabang Bank Sulut Kota Tomohon Ibu Mareyke Togas, Jajaran Pemerintahan Kota Tomohon diantaranya ASN dan Tenaga Kontrak. (Abd)