MANADO, RedaksiManado.Com – Tepuk tangan riuh peserta even Internasional ketepatan mendarat bertajuk Paragliding Accuracy Word Cup (PGAWC) tiba-tiba menggema dalam acara Welcome Dinner di Hotel Peninsula, Kamis (16/3/2017) malam.
Ungkapan rasa gembira para paraglider yang akan beradu nyali di Taman Hutan Raya (Tahura) Gunung Tumpa H.V Worang Kecamatan Bunaken mulai Jumat (16/3/2017) hingga Minggu (19/3/2017) itu tatkala mendengar sambutan Wawali Manado, Mor Bastiaan menyatakan olahraga Paragliding akan menjadi kalender iven tahunan Pemkot Manado.
“Pemerintah Kota Manado sangat bersyukur telah diberikan tempat, alam yang luar biasa oleh Tuhan yang tak hanya dinikmati masyarakat Manado tapi juga para pecinta olahraga Aero Sport untuk bisa menikmati panorama alam Kota Manado khusunya olahraga Aero Sport ini melalui Gunung Tumpa Tahura,” kata Wawali Mor saat memimpin Welcome Dinner bersama ratusan Paraglider.
Dipercayakan Kota Manado sebagai tuan rumah PGAWC seri I, dan seri selanjutnya dilaksanakan di Serbia (April), Canada (Juli) dan Slovenia (September) diakui Mor, suatu kebanggaan bagi Sulut dan Kota Manado.
Menurutnya, Tahura Gunung Tumpa, selain Bunaken akan jadikan salah satu destinasi wisata baru.
“Kami Pemerintah Kota Manado bersama-sama pemerintah provinsi terus menata agar lebih baik fasilitasnya untuk kejuaraan-kejuaraan berikutnya. Kedepan kita akan buat olahraga Paragliding ini jadi iven tahunan di Kota Manado,” ujar Mor disambut tepuk tangan peserta Paraglider.
Untuk itu, mewakili Wali Kota, GS Vicky Lumentut, Mor menyampaikan ucapan terima kasih kepada Danlanud Sri, Kolonel Penerbangan Arifaini Nur Dwiyanto sebagai ketua FASI (Federasi Aero Sport Indonesia) Sulut, Pemprov Sulut dan panitia yang terus mensupport iven ini.
“Minta maaf pak Wali Kota belum bisa hadir karena lagi ada tugas di Jakarta. Tapi saya sudah komunikasi dengan beliau, dan beliau berjanji akan datang dan bertatap muka langsung,” kata Mor.
Bersama Wali Kota, Mor berharap kawasan Tahura Gunung Tumpa terus dikembangkan walaupun bertahap anggarannya dari pemerintah agar lebih layak lagi untuk olahraga aero ini.
“Namun tentu tidak merusak alam di are Tahura. Karena area di Gunung Tumpa adalah hutan lindung. Banyak yang kita pertahankan disitu. Kami hanya memberikan sentuhan-sentuhan area situ agar kegiatan aero sport dapat berjalan dengan baik,” pungkas Mor. (RS)