Manado, RedaksiManado.Com - Pengamat Politik dan Pemerintahan, Jerry Massie menganalisa, jika isu Musyawrah Luar Biasa (Musdalub) di Partai Golongan Karya (Golkar) Sulawesi Utara (Sulut) sampai terlaksana, pasti akan berimbas pada pilkada Kab/Kota 2018 mendatang di Sulut.
Menurutnya, Golkar sampai saat ini masih sangat disegani oleh partai lain, apalagi Golkar kembali memperlihatkan gebrakannya di tahun 2017 dengan memenangkan berbagai pertarungan kepala daerah di Indonesia dan begitu juga terjadi di Sulut.
"Golkar adalah salah satu partai tertua di Indonesia dan sangat disegani oleh partai politik yang lain. Selama ini Golkar telah melakukan gebrakan demokratisasi yang disambut baik oleh masyarakat sehingga menjadi partai pemenang di berbagai provinsi di indonesia yang melaksanakan Pilkada serentak di tahun 2017, dan di Sulut juga demikian," ujar Massie, Rabu (08/03) saat berdiskusi dengan sejumlah awak media di salah satu warung kopi kota Manado.
Massie melanjutkan, harus ada yang mampu memfasilitasi antara kedua kubu yakni Christiany Eugenia Paruntu (CEP) dan Ketua Golkar Sulut Stevanus Vreke Runtu (SVR) untuk menjaga stabilitas partai dan membahas peran golkar dalam pilkada 2018.
"Sesepuh Golkar harus mampu memfasilitasi kedua kubu CEP dan SVR agar mereka terbuka dalam mengambil sikap politiknya untuk mempersiapkan kekuatan dalam menghadapi pilkada mendatang dan menjaga stabilitas Partai, jangan sampai terjadi kegaduhan Politik di dalamnya yang berdampak menguntungkan Partai lain, sebab pilkada yang akan datang merupakan momen penting untuk Partai Golkar," jelas Massie.
Ketika ditanya oleh wartawan siapa yang bisa memfasilitasi antara Bupati Minsel CEP dan Wakil Ketua DPRD Sulut SVR ini, massie dengan spontan menilai mantan Walikota Manado sekaligus juga mantan Ketua Golkar Sulut yakni IMBA panggilan akrab Jimmy Rimba Rogi mampu mendamaikan kedua kubu yang diisukan sedang memanas.
"Saya fikir yang mampu mendamaikan kedua kubu ini adalah IMBA, karena hubungannya dengan SVR dan CEP hingga saat ini baik-baik saja dan sosok Panglima (Imba-red) masih berpengaruh di internal Golkar Sulut," Pungkasnya. [RR]