Informasi yang dirangkum manadoline.com menyebutkan, korban menurut keluarganya sebelum ditemukan tewas ia sudah mengkomsumsi miras dan sempat memukul anaknya. Usai memukul anaknya ia sempat berpesan kepada orang tuanya agar menjaga kedua anaknya.
Namun waktu itu, keluarganya tidak mengetahui jika korban akan ke kebun. Sementara informasi lain menyebutkan, korban waktu itu ke kebun karena hendak menjaga buah duriannya yang mulai panen.
Hingga akhirnya, Kamis (23/2) sekira pukul 09.00 Wita ia ditemukan warga bernama Yun Lamia (57 ). Kronologis penemuan mayat korban berawal ketika Lamia pergi ke kebun untuk melihat hasil kopranya.
Dalam perjalanan itu, ia melihat seorang pria tergeletak di tanah beralaskan kain parasut. Lamia pun mendekat karena dirinya penasaran mengapa korban tidur di dalam pondok.
Melihat kejadian ini, Lamia pun memanggil warga bernama Kimli Abiba ( 38) yang tidak jauh dari lokasi penemuan mayat. Nah, setelah didekati ternyata korban sudah meninggal.
Keduanya pun langsung turun ke kampung menyampaikan penemuan mayat ini ke keluarga korban. Kemudian keluarganya bersama -sama dengan anggota Koramil/Babinsa dan Polsek Tumpaan mengambil mayat tersebut dan langsung di bawah ke Rumah Sakit Kolooran untuk di Visum.
Barang-barang yang ditemukan disekitar mayat korban yaitu sebuah Tas Ransel warna biru hitam yang isinya satu kaleng sipo, satu buah konfor gas kecil dan satu buah senter. Dan hasil pemeriksaan Dokter tidak ada kekerasan di tubuh korban. [SM]